MKC 54
...
"Teh? Teteh? Kenapa pulang sendiri?" tanya Anggoro di depan pintu.
"Hah? Apa?" gelagap gue, tersadar sudah sampai di rumah nenek.
"Teteh sama siapa kesini?"
"Sendirian lah." dengus gue masuk ke dalam. Merebahkan diri di kursi malas kakek. Memijit pelipis yang nyut-nyutan. Ternyata dari Prembun ke Ujung Berung gue setengah sadar atau apa? Kok gue tidak menyangka sudah sampai tujuan.
"Ayah sama ibu gimana?"
"Besok." jawab gue singkat. Tidak peduli lagi dengan Anggoro yang masuk ke dalam dan berteriak memanggil nenek kakek di kebun belakang.
Lelah yang tadi tidak terasa kini menjalar hampir diseluruh badan. Pegal-pegal dan mengantuk. Syahdunya suasana rumah, kampung halaman menina-bobokan. Tanpa lama rasa kantuk datang dan keinginan untuk melelapkan diri diatas kursi malas kakek menarik gue ke alam mimpi begitu saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com