webnovel

MKC 220 Tidak bisa berkata-kata

MKC 220

...

Gue menelan ludah banyak-banyak. Otak gue berputar cepat daripada biasanya. Seperti sedang mencari-cari alasan yang cukup masuk akal namun gagal dan sia-sia.

Tidak bisa diam saja karena itu berarti gue mengakui apa yang sedang gue lakukan. Namun, gue tidak bisa juga membantah sebab tidak ada lagi jawaban palsu yang bisa gue katakan kepada Ebi. Atau jangan-jangan Ebi tahu rahasia gue dari Anna?

"Apa sih yang elo bicarakan?" lebih baik pura-pura jadi cewek bodoh daripada terlihat pintar namun penuh omong kosong.

Ebi kembali menatap gue lekat. Bedanya kali ini Ebi tidak seperti sedang menghakimi. Yang gue rasakan adalah tatapan kasih sayang seperti yang biasa ayah gue lakukan ketika gue membuat kesalahan.

Seketika gue merasa tenang kembali. Gue jadi yakin kalau pertanyaan Ebi tadi hanya untuk memastikan gue dan Jono tidak sedang dalam hubungan apa pun untuk alasan Ebi sendiri.