MKC 198
...
Pagi-pagi sekali Papi Anna sudah datang membawa dua bungkus bubur ayam yang menggoda selera. Pria paruh baya itu menatap Anna penuh kasih sayang yang terlihat jelas. Gue yang hanya melihatnya saja merasa iri.
"Lia, sarapan dulu ya." kata Papi. Gue baru tahu kalau nama panggilan Annalia adalah Lia. Dan gue yakin kalau Papi saja yang berani memanggil Annalia dengan Lia. Gue jadi ingin ketawa.
"Iya, Pi. Makasih." dan tanpa berbicara lagi. Mereka sarapan pagi sementara gue makan sesuai jatah dari rumah sakit.
Gue, hanya orang luar melihat bagaimana interaksi antara ayah dan anak perempuan yang terlihat sangat normal. Ayah makan dalam diam sementara putri bungsunya juga demikian. Tidak ada yang aneh dari padanya.
Akan tetapi, kenapa Anna tidak suka dengan Papi?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com