MKC 194
...
Seperti yang gue kira, Anna kembali menggelengkan kepala tanda tidak mampu memberi sedikit saja saran. Meski demikian, gue tetap menghargai Anna yang tidak menghujat gue dan tetap mengawasi hubungan gue dengan Jono.
"Anna, elo adalah teman baik yang paling sahabat banget deh. Elo tidak akan tergantikan oleh siapa pun." Cicit gue berusaha peluk Anna tetapi meleset. Anna keburu pindah dari ranjang ke sofa di pojokan.
"Sorry ya. Gue enggak terharu tuh. Terus siapa itu Khansa dan Mei? Elo sampai lupain gue saat di Gubeng. Alasan banyak PR dan latihan tiada akhir. Buktinya elo bisa santai-santai bareng mereka berdua?" kata Anna yang kembali mengingatkan gue ternyata masih punya teman yang bernama Khansa dan Mei.
"Kita sudah jarang hubungan kok. Lagian mereka juga sekarang kelas dua belas, pasti mereka juga sibuk sendiri. Kalau bukan gue duluan yang kirim pesan pasti mereka juga tidak akan balas." Sanggah gue jujur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com