MKC 188
...
Malam harinya gue tidak bisa tidur. Apalagi saat ayah cerita ke gue soal istrinya pak sopir yang terus meminta gue membatalkan tuntutan dan berjanji akan membayar ganti rugi seberapa pun yang gue minta.
"Yah, masalahnya itu bukan Anggi yang minta. Mami Anna telepon kalau itu semua sudah diurus oleh pengacara yang bernama Pak Bram." cerita gue saat ayah baru selesai bicara.
"Benar. Ayah juga sudah bicara dengan Mami Anna dan beliau tetap kekeuh dengan pendiriannya. Ayah juga tidak mau membawa perkara ini ke polisi. Ayah tahu sopir itu salah tapi ayah juga masih punya hati nurani dengan tidak membawa emosi atas nama hukum."
"Anggi masih hidup saja sudah bersyukur, ya." isak gue tanpa bisa dibendung.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com