MKC 146
[kali ini cerita akan memakai POV 3 dari sisi Jonathan, semoga suka]
...
Untuk beberapa saat Jonathan ingin berdamai dengan keinginan menggebu-gebu yang menyesakkan dada dan memilih berteman dengan Anggi seperti biasa. Melangkah mundur beberapa kali demi tetap bisa menyaksikan kelakuan Anggi tanpa risih saat mereka bersama.
Ternyata, Anggi lebih nyaman dengan perlakuan Jonathan yang seperti itu. Seperti masa-masa lalu dimana tidak sekalipun membawa-bawa tentang perasaan spesialnya di depan umum. Tenang dan damai.
Meski menyesakkan dada, itu lebih baik daripada Anggi yang menjauhinya. Sama saja seperti menggali kuburan sendiri. Sama saja menutup jendela saat pagi hari sedangkan sinar matahari sangat indah dipandang.
"Mbokya kalau nongol itu bilang permisi dulu, jangan bikin gue jantungan." Desis Anggi saat Jonathan memergokinya sedang duduk sendirian di bawah pohon jambu belakang sekolah.
"Harusnya gue yang tanya, ngapain elo disini sendirian?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com