webnovel

Part 5-Adieu

"Jadi maksudmu, Black adalah orang di balik semua informasi yang kami terima?" Tanya Kairi pada Kogurei yang sedang duduk di depannya. Kogurei mengangguk pelan tanda mengiyakan.

"Selain itu, apa ada hal lain tentang Black." Tanya Toma, penasaran.

"Black sebenarnya sudah lama bekerja untuk Tuan Arsen dan keluarga Lupin, dia sudah melakukan banyak hal untuk menjaga koleksi meskipun kecil, tapi keberadaannya memang cukup membantu."

"Hanya itu?" Sahut Kairi.

"Tidak juga, dia juga orang yang membuat skandal kematian para Lupinranger. Karna Identitas kalian sudah terbongkar dua tahun yang lalu, cara ini sangat membantu untuk menghilangkan bukti tentang keberadaan kalian." Lanjut Kogurei.

"Bagaimana dia bisa melakukannya? Tidak sedikit orang terdekat kami yang juga sudah mengetahui tentang ini, tapi mereka seperti melupakannya." Ucap Umika saat teringat orang tuanya yang kembali memperbolehkannya tinggal di Jurer.

"Juga Kei chan Dan yang lainnya." Tambah Kairi.

"Soal itu aku kurang tahu." Balas Kogurei.

"Lalu bagaimana dengan identitasnya, siapa Black sebenarnya?" Tanya Kairi lagi. Bersamaan dengan tatapan mereka yang kembali tertuju pada Kogurei.

"Aku juga kurang tahu, setelah kepergian Arsen. Black sudah jarang menampakkan dirinya, tidak banyak yang mengetahui tentang identitas aslinya, dia lebih sering bekerja sendiri dan memberikan informasi intel dari jauh."

"Lalu kenapa sekarang tiba-tiba kembali ke Jepang?" Tanya Toma.

"Itu, karna alasan pribadi. Kenapa kalian tidak tanyakan sendiri padanya nanti." Ucap Kogurei sembari beranjak dari kursinya.

Mendengar jawaban itu para Trio Jurer hanya terdiam dan saling berpandangan satu sama lain. Sementara Kogurei sudah berjalan menuju pintu, sampai ia kembali teringat hal lain yang harus diberitahu dan berbalik lagi pada mereka.

"Oh iya aku baru ingat, Noel sudah kembali hari ini dari Prancis." Ucapnya sebelum membuka pintu.

"Apa?" Sahut ketiganya dengan ekpresi terkejud.

"Selain itu....kemana GoodStriker, apa kalian melihatnya?" Tanya Kogurei. Mendengar itu para trio jurer kembali saliang berpandangan satu sama lain.

-----

Sakura terpaku menatap kedua gangler yang sedang berdiri dihadapannya, mereka tampak sangat senang setelah berhasil menjebaknya hingga tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri. Sementara pikirannya terus mencari cara agar bisa membebaskan dia dan GoodSytriker.

"Ha ha ha.....hei, Galant menurutmu apa yang akan kita lakukan padanya?" Tanya gangler yang menahan Sakura dalam bayangannya sambil meletakkan kotak berisi GoodStriker ke tanah.

"Hei! Lepaskan aku! Apa yang terjadi di luar." Pekik GoodStriker dari dalam kotak.

"Diamlah, kami sedang sibuk mengurus teman Lupinmu disini!" Sahut gangler itu.

"Kau menyuruhku diam? Hei, siapa yang kau maksud dengan teman Lupinku?" Tanya Godey.

"Siapa lagi tentu saja Lupin Black. Sekarang diamlah!" Sambil menendang kotak itu, hingga akhirnya terlempar kesamping Sakura.

"Ah aku tahu, Paul bagaimana jika kita bawa saja dia pada Nona siapa tahu dia akan memberikan kita hadiah." Jawab gangler yang dipanggil Galant tadi.

"Kau benar, mungkin dia akan memberikan kita koleksi lain atau mungkin kekuasaan. Wah! Idemu bagus juga Galant." Puji Paul.

"He he....untuk ide ini apa kau bisa menurunkan harganya?"

"Tentu saja.....tidak! Kau sudah membayarnya, masih saja."

Mendengar percakapan kedua gangler itu tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiran Sakura sambil tersenyum di balik topengnya ia mulai menjalankan rencananya. Perlahan ia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya pelan-pelan sambil menatap kedua gangler itu.

"Aku menyerah...." Sahutnya.

Mendengar itu kedua gangler yang tadinya sibuk bicara berdua tiba-tiba mengalihkan perhatiannya pada Black dengan tatapan terkejud.

"Paul, apa aku tidak salah dengar dia bilang menyerah." Bisik Galant.

"Tidak aku juga mendengarnya." Jawab Paul.

"Hei! Apa maksudmu hah?" Tanya Galant sembari menghampiri Black.

"Sudah jelaskan, aku menyerah. Kalian sudah berhasil mengalahkanku, sekarang mungkin kalian bisa membawaku pada nona kalian dan mendapatkan hadiah seperti yang kalian katakan tadi ...."

"Hei Black! Apa maksudmu?" Pekik Godey dari dalam kotak.

"Paul, kita menang akhirnya kita megalahkan satu Lupinranger!" Sambil mengangkat kedua tangannya kelangit.

"Aku benar-benar tidak percaya ini, aku mengalahkan seorang Lupinranger...."

"Benar kau mengalahkannya!" Sahut Galant mengiyakan.

"Hei-hei apa maksud kalian, apa yang terjadi sebenarnya?" Pekik Godey lagi, namun tidak digubris oleh para gangler itu.

Kedua gangler itu memandangi Sakura dan dengan senang hati menghampirinya. "Karna saat ini kau sudah membuat kami senang aku akan memberikan kesempatan padamu, ada kata-kata terangir?" Tanya Paul sambil menodongkan pedang yang keluar dari beangannya.

"Iya, jangan lupa untuk membagi hadiahnya setelah....kalian mendapatkannya nanti."

Mendengar ucapan Sakura sontak suasana tempat itu tiba-tiba sepi. Kedua gangler yang tadinya gembira dan dengan senangnya tertawa terbahak-bahak kini membisu, lalu saling melempar tatapan satu sama lain. Sakura yang melihat itu hanya tersenyum puas melihat rencananya yang berjalan sempurna.

"Untuk apa....aku membagi hadiah yang memang sepantasnya kumiliki, benarkan! Lagi pula Galant kau yang bilang sendiri kalau aku sudah mengalahkannya, jadi....jangan perotes ya." Ucap Paul sambil memegangi pundak Sakura.

"Maaf....hei, apa aku tidak salah dengar! Sungguh? Setelah kupikirkan lagi....aku menarik kata-kataku, karna tidak mungkin kau bisa menangkapnya tanpa bantuan dariku."Lalu memegangi pundak Sakura yang satunya.

"Baiklah-baiklah aku menghargai bantuanmu, sebagai gantinya kau bisa mengambil koleksi itu. Gratis, dan biar aku mengirusi Lupinranger ini." Sambil menunjuk kearah kotak Godey.

"Tidak bisa!"

"Lalu kau mau apa? Hah, menantangku?"

"Jika itu bisa membuktikan siapa yang lebih berhak, baiklah!"

DOR! DOR! DOR!

Rudal-rudal mulai bertebaran, hanya saja kali ini bukan ditembakkan pada Lupin atau Patranger tapi pada sesama gangler. Paul dan Galant akhirnya bertarung untuk merebut hadiah yang belum tentu mereka dapatkan. Sementara Sakura mulai bisa menggerakkan tangannya setelah perhatian Paul teralihkan.

"Bagus sekali sekarang, waktunya keluar GoodStriker." Sembari mengarahkan Vs Changernya kearah kotak Godey.

DOR! DOR!

-----

"Selamat pagi Sukasa!" Sapa Sakuya yang baru saja sampai.

"Pagi juga." Balas Sukasa sambil terburu-buru ke ruangan.

"Kau terburu-buru sekali, ada apa." Tanya Sakuya yang berusaha mengejarnya.

Sukasa berhenti lalu melempar tatapan curiga pada Sakuya. "Jangan bilang kau tidak tahu, komandan meminta kita datang lebih awal pagi ini." Ucap Sukasa lalu melanjutkan jalannya lagi.

"Apa? Sungguh? Aku tidak tahu." Lalu segera menyusul Sukasa.

Sukasa dan Sakuya sampai di depan pintu ruangan. Sakuya berdiri lalu melirik beberapa kali pada Sukasa sambil menanyakan apa yang terjadi.

" Kita akan segera mengetahuinya nanti." Ucap Sukasa.

Pintu terbuka, dan mereka masuk ke dalam ruangan yang langsung di sambut oleh Keichiro, Jem dan Komandan Hiltof yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua.

"Kalian terlambat!" Ucap Keichiro yang sudah duduk di mejanya.

"Maaf." Ucap Sukasa, sementara Sakuya hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.

"Tidak apa-apa, kalian boleh duduk sekarang!" Perintah Komandan, dengan anggukan kecil.

"Seperti yang kalian tahu aku meminta kalian datang lebih awal hari ini, karna kita baru saja mendapatkan pesan dari markas besar yang sudah mengetahui tentang kasus kemunculan gangler baru-baru ini. Jem...!"

"Hmm, setelah mengetahui tentang kasus ini mereka meminta kita melanjutkannya dan terus menyelidikinya, jadi mereka mengirimkan bantuan dari markas Pranci dan artinya ...."

"Artinya Noel akan segera kembali!" Seru Sakuya yang tiba-tiba memotong pembicaraan.

"Ssst! Sakuya...." Ucap Keichiro dengan tatapan kesal.

"A-ah, maaf-maaf." Sambil menunduk beberapa kali.

"Ya, benar seperti yang dikatakan oleh Sakuya." Ucap Komandan sambil tersenyum ramah.

"Jadi....kapan dia datang?" Tanya Sukasa.

"Seharusnya dia sudah berada di Jepang sekarang, mungkin sedang dalam perjalannan." Jelas Jem yang di balas anggukan semuanya.

-----

"Akhirnya aku bebas.....!" Seru Godey meluncur kencang kearah kepalanya Paul.

BUK!

Seketika gangler itu terjatuh tak sempat enyeimbangkan tubuhnya di saat yang bersamaan ia tak sengaja melepaskan serangan Shadownya pada Sakura yang kini sudah bisa bergerak bebas.

"Hah...lega sekali rasanya." Ucap Sakura sembari meregangkan tubuhnya yang kaku.

"Bagaimana, hebat bukan?" Tanya GoodStriker.

"Lumayan."

"Ini belum apa-apa."

Sementara itu Galant yang melihat kejadian itu langsung panik dan berlari kearah Paul yang memegangi kepalanya yang pusing.

"Hei! Kau baik-baik saja? Cepatlah mereka sudah lepas!" Ucap Galant.

"A-apa, mereka? Mereka siapa?"

"Yaampun...mereka!" Sambil menunjuk kearah Lupin Black dan GoodStriker.

"Sial....kepalaku sakit sekali. KALIAN TIDAK AKAN LOLOS!"

DOR! DOR! DOR!

"GoodStriker awas!" Pekik Sakura saat melihat rudal-rudal itu berterbangan kearah mereka, dan dengan cepat menarik Godey.

SRAK!

Tubuh Godey langsung terpasang pada Vs Changer Black. Menyadari itu Sakura dengan cepat langsung memutar kode kunci pada tubuhnya.

3-2-1

"Serang mere....Heh!" Galant terdiam saat melihat Lupin Black tiba-tiba menghilang setelah serangan rudal barusan.

"Kemana mereka?" Tanya Paul yang juga melihat itu.

"Apa mereka sudah kalah?"

DOR! DOR! DOR!

"Ahh, sakit kenapa kau menembakku?" Tanya Paul.

"Aku tidak menembakmu."

DOR! DOR!

"Sudah kubilang aku tidak menembakmu, kenapa kau malah menembakku!" Ucap Galant yang mulai kesal.

"Hei, memangnya siapa yang menembakmu hah? Bukannya kau yang tadi menembakku!"

"Tidak, aku sudah bilang tidak. Tapi kemudian kau menembakku."

"HAH! CUKUP AKU TIDAK TAHAN LAGI!" Paul berteriak dan langsung menyerang Galant dengan serangan Shadownya.

PLOK! PLOK! PLOK! PLOK!

Tiba-tiba terdengar suara tepukan tangan dari arah belakangnya. Paul berbalik dan melihat Lupin Black disana sedang duduk di tumpukan pipa-pipa besi yang tersusun, dan tampak GoodStriker sedang terbang di sampingnya.

"Kau tau, aku selalu berpikir kenapa para gangler selalu kalah melawan para Lupinranger dan Patranger. Dan setelah melihat kalian berdua kurasa aku sudah dapatkan jawabannya." Perlahan mengangkat Vs Changernya sembari melambaikan tangan.

"Gawat sebaiknya aku pergi dari sini." Ucap Paul.

"Hei! Paul, tunggu jangan tinggalkan aku disini....!"

"Adieu..."

DORR!

Black menembak tepat kearah kedua gangler itu, namun beberapa saat sebelum tembakan itu mengenainya Paul melarikan diri. Meninggalkan Galant yang masih terperangkap dalam Shadownya dan hancur.

"Dia benar-benar pengecut, melarikan diri begitu saja. Benarkan Black?"

" Black! Black....apa yang terjadi? Black!" Sahut Godey yang terkejut ketika melihat tubuh gadis itu sudah tergeletak di tanah.