webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Adolescente
Classificações insuficientes
368 Chs

96. Maafkan aku, Sebab Mulai Ragu Padamu.

"Pertama ... temui Kak Adam, dia ada di lantai atas kamarnya. Mama gak ada, jadi lakukan apapun seperti biasanya, jangan membuat Kak Adam curiga. Sebab ia begitu mengenal kakak." Kalimat itu melekat jelas di dalam rekam pikiran Davira. Langkahnya terhenti. Sejenak menatap pintu kayu yang sedikit terbuka untuk memberi celah cahaya sekaligus udara luar untuk masuk ke dalam ruang kamar. Ia melirik. Kaki Adam sedang bergoyang mengikuti alunan musik yang keluar dari earphone yang menyumbat telinganya sekarang ini. Perlahan Davira membuka pintu kamar remaja itu. Kini tergambar jelas betapa santainya Adam menghadapi akhir pekan yang membosankan. Hanya dengan diam di dalam kamar sembari mengotak-atik ponsel miliknya. Lagu menemani. Membuat ruang di dalam otak dan telinganya tak sesepi situasi yang sedang dialaminya sekarang ini.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com