webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

95. Mulai Berlari!

Diana meninggalkan sang putri tepat di depan rumah Adam Liandra Kin. Bukan tanpa alasan yang jelas, namun Davira-lah yang memintanya. Kini gadis itu berdiri seorang diri. Selepas membunyikan bel rumah sebagai seorang tamu yang sopan, gadis itu hanya perlu menunggu saat ini. Menunggu seseorang membukakan pintu untuk dirinya dan menyambut baik kedatangannya yang terkesan tiba-tiba.

Davira menelisik penampilannya sendiri. Memang tak ada yang bisa dibanggakan sekarang. Gaun hitam polos yang jatuh tepat di atas betisnya dengan keras berwarna kontras, putih cerah tanpa ada noda yang menghias, sepasang sepatu berwarna senada dengan gaunnya dan tas kecil yang manis menghias pundak gadis itu. Terkesan sangat gelap dan tak berwarna. Tak ada keceriaan yang menghias di atas dirinya saat ini. Suasana berkabung masih melekat di dalam dirinya. Seakan tak ingin lekas mengakhiri kepedihan dan kegusaran di dalam hati, Davira Faranisa datang kemari.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com