webnovel

Love Rules

Seorang gadis bernama Alesha menjadi korban bully karena wajahnya yang buruk, namun beraninya Ia mencintai salah satu senior tampan dan primadona dikampusnya. Alesha adalah mahasiswi fakultas hukum, Ia mengambil jurusan itu semata-mata ingin membalas dendam masa lalu keluarganya. Hanya karna masalah sepele dan karena keluarganya tidak mampu membayar pengacara. Ayahnya pun harus masuk kedalam jeruji besi dan diperlakukan secara tidak adil. Hingga suatu saat Ia mengalami kecelakaan hebat. Alih-alih karena kecelakaan itu membuat keadaannya makin buruk, malah justru sebaliknya. Sampai akhirnya dia mengalami cinta segitiga dengan 2 pria tampan. Akankah kisah cinta Alesha terbalas? Pria mana yang Alesha pilih sebagai pemenang hatinya? Dan bisakah Alesha membalas dendam masa lalu keluarganya ? Pantau selengkapnya hanya di "Love Rules".

Misyaa_ · Adolescente
Classificações insuficientes
11 Chs

Ketua BEM Itu

Siang itu matahari memancar dengan teriknya. Suasana dilapangan Ospek pun menjadi sangat panas, membuat tubuh serasa dipanggang diatas bara api. Terlihat para mahasiswa sedang asik berebut tempat berteduh dibawah pohon samping lapangan basket, agar mereka bisa terhindar dari pancaran sinar matahari. Suasana disana sangat ramai.

Dipojok lapangan terlihat segerombolan laki-laki sedang duduk mengobrol sambil tertawa santai. Mereka saling bergantian memberikan teka-teki anehnya.

"Nih gue punya pertanyaan jawab ya. Raja-raja apa yang imut?" Tanya Beno

Semua teman-temannya mencoba menjawab teka teki yang diberikan Beno, mereka saling memandang satu sama lain, dan merasa kebingungan.

"Raja siput," jawab Heru

"Salah," kata Beno

"Yo.. masa ngga ada yang tau," Sambung Beno sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Raja kelinci? Raja buaya? Raja Ampat? Rajawali? Raja mimpi?" Jawab Bagus yang kerap disapa Botak karena kepalanya yang tidak ditumbuhi rambut alias botak itu.

Namun tidak ada satupun jawaban yang benar.

"Apa emang jawabannya? Kasih tau dong, Penasaran nich?" Timpal Dodo dengan suara manja.

"Masa gitu aja ngga tau, jawabannya adalah Fir'a unchhhh," Jawab Beno dengan menampakan wajah usil sambil memonyongkan bibirnya.

Semua teman-temannya tertawa mendengar jawaban yang diucapkan oleh Beno, mereka juga merasa kesal sambil menabok kepala Beno. Mereka pun saling bertukar teka-teki aneh sembari menunggu kegiatan Ospek dimulai.

Beberapa menit kemudian para senior aktivis BEM tiba dilapangan Ospek, mereka pun meminta seluruh mahasiswa baru untuk berkumpul karena akan ada pengumuman yang disampaikan.

"Perkenalkan saya Vannya, selaku BEM Universitas Harapan Bangsa yang akan mengkordinir jalannya kegiatan Ospek selama 3 hari ini." Ucap kak vannya yang berwajah cantik itu.

Kemudian satu persatu kakak-kakak BEM pun memperkenalkan diri. Sekarang giliran Kakak yang dari tadi diam seakan terlihat galak.

"Perkenalkan saya Bobi Pratama, panggil saja saya Sayang," Seketika seluruh mahasiswa tertawa dan bersorak.

"Hehe becanda jangan baper. Saya biasa dipanggil Bang Bobi, kenapa Bobi? Ada yang tau?" Tanya Bang Bobi.

"Karena saya sedang tidak tidur, kalau saya sedang tidur panggilannya bukan Bobi tapi Bobo," Sambung Bang Bobi dengan menampakan wajahnya yang datar.

Seluruh mahasiswa pun kembali tertawa. Ia tidak menyangka jika biasanya kakak-kakak BEM terkenal sangat galak dan bahkan tidak sedikit yang sampai melakukan perpeloncoan kepada adek kelasnya apalagi mahasiswa baru. Namun lain dengan Bang Bobi, dia sangat humble dan lucu walaupun selalu menampakkan wajah datar dan susah untuk tersenyum.

"Kalau ada yang mau tau lebih tentang saya datang saja kerumah saya. Gapapa silakan, asalkan jangan datang kerumah pake baju partai, ntar dikira mau kampanye lagi." Sambungnya dengan menahan tawa.

Suasana kampus pun menjadi ramai dipenuhi gelak tawa. Kemudian tak berselang lama datang seorang laki-laki memakai almet berwarna kuning sama seperti kakak BEM lainnya, yang membuat para mahasiswa terkejut dan melongo melihat wajahnya yang ganteng mirip oppa korea, tinggi,keren dan badannya yang sixpack membuat seluruh mahasiswa mengeluarkan pujian betapa sempurnanya ciptaan Tuhan ini.

Lalu Ia pun dipersilakan oleh kak Bobi untuk memberikan sambutan sepatah duapatah kata untuk acara Ospek ini.

"Wahh.. itu siapa girls ganteng banget,buat aku boleh tuh," Celetuk Melly dengan suaranya yang manja dan lebay.

"Wah.. mas crush," sambung Gendis sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Ehh.. itu doi gue jangan diambil, awas ya kalian," Sambung Caca sinis.

"Husss udah! Apa-apaan si kalian jelas-jelas itu calon gebetan gue. Sumpah ganteng banget mirip oppa korea." Seru Vanessa

The Gotcha Girls saling berebut dan memberi pujian kepada kakak BEM tersebut. Seketika suara microphone pun terdengar,

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh... perkenalkan nama saya Jiro Haditama, kalian bisa manggil saya kak Jiro, saya selaku Ketua BEM Universitas Bunga Bangsa mengucapkan selamat kepada kalian karena telah diterima di Universitas nomer satu di Indonesian ini. Saya harap kalian bisa menjadi mahasiswa-mahasiswi yang berguna untuk agama,nusa, dan bangsa. Dan saya juga berharap kepada kalian untuk bisa saling bertoleransi, menghargai perbedaan,bukan saling menjatuhkan," Kata kak Jiro yang terlihat berwibawa diatas panggung.

"Baik,langsung saja kita buka kegiatan Ospek universitas Bunga Bangsa dengan berdoa menurut kepercayaan masing-masing." Sambungnya

Keadaan kampus sejenak hening, para mahasiswa berdoa dengan khusyuk meminta kepada Tuhan untuk kelancara acara Ospek tersebut. Selesai berdoa kak Jiro pun memberikan Sedikit pesan untuk para mahasiswa.

"Perbedaan bukan menjadikan kita untuk terpecah belah, tapi karena perbedaan menjadikan kita untuk bersatu. Ingat! Indonesia bersatu karena keberagaman! Bukan hanya persamaan!" Kata kak Jiro dengan lantang.

Para mahasiswa pun melongo mendengar perkataan kak Jiro. Termasuk juga Alesha dia diam-diam mengagumi sosok tampan dan berwibawa tersebut.

"Ternyata bukan hanya ganteng,dan berwibawa, kak Jiro juga bijak dan dewasa ya," pikir Alesha sambil melamun.

"Ah apa-apaan aku ini, paling dia juga sama seperti yang lain akan membully ku. Dia berkata begitu pasti sok bijak aja, pencitraan didepan semua orang agar terkesan sebagai ketua yang perfect." Tuduh Alesha dalam benaknya. Bahkan Ia tidak bisa mempercayai semua orang disini. Ia berpikir mana mungkin orang akan menghargainya jika Ia memiliki tampang buruk seperti itu.

Namun dalam lubuk hatinya Alesha sangat berharap semua orang benar-benar memahami apa yang dikatakan oleh kak Jiro untuk saling bertoleransi dan saling mengahargai bukan sekedar masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Ia berharap setelah ini Ia bisa berteman baik seperti orang-orang lain dikampus.

Kring..kring..kring... bel istirahat berbunyi, semua mahasiswa berbondong-bondong menuju kantin sekolah. Terlebih Vanessa dan gengnya yang sedari tadi sangat heboh.

Lain halnya dengan Alesha Ia memilih pergi ke taman samping sekolah untuk memakan bekal yang dibawanya dari rumah. Bukan karena tak ingin cuma karena tak ada. keadaanlah yang memaksa dirinya untuk dewasa sebelum waktunya. Ia hanya bisa memandangi teman-temannya yang tertawa lepas menikmati masa-masa kuliah.

Alesha pun segera menyantap bekal yang dibawanya. Tanpa sadar ada orang yang memperhatikannya dan mencoba mendekati Alesha.

"Hay aku Laras, boleh aku duduk disini?" Tanya Laras dengan ramah

Alesha pun hanya terdiam, dia berpikir jika Laras hanya akan mengejeknya seperti yang dilakukan Vanessa dan The Gotcha.

"Hey jangan takut aku hanya ingin ngobrol sama kamu." Kata Laras sambil duduk dihadapan Alesha.

"Btw, kamu sendirian? Kok ngga ke kantin kaya yang lain?" Tanya Laras dengan senyum tipis dibibirnya.

"Gapapa,aku udah bawa bekal dari rumah,jadi makan bekal aja. Kamu kenapa disini?" Tanya Alesha.

"Oo.. aku abis dari toilet, mau kekantin terus liat kamu sendirian disini, yaudah aku samperin," Jawab Laras dengan tersenyum tipis.

"Eh kamu lagi makan apa? Keliatannya enak banget?" Celetuk Laras.

"Aku lagi makan nasi goreng kamu mau? Ini buatan aku sendiri lhoo," kata Alesha.

"Boleh," ucap Laras.

Alesha pun menyuapi Laras dengan nasi goreng buatannya, Laras pun menyukai nasi goreng buatan Alesha itu. Mereka berbincang dengan sangat akrab diselingi candaan yang membuat keduanya tertawa terbahak-bahak.