webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

MENYEMBUNYIKAN SEBUAH FAKTA

Perlahan demi perlahan akhirnya orang yang ia tunggu pun membuka kedua matanya. Rasa khawatir yang menyelimuti hatinya sedari tadi kini menghilang dan tergantikan oleh perasaan lega.

"Ya ampun, Yo, akhirnya lo sadar juga," seru Qinara, kakak cerewet menurut Genio. Gadis itu akhirnya mendekat dan duduk ditepi ranjang tepat disamping adiknya. "Lo bikin gue jantungan tahu gak, Yo?!"

Genio yang baru sadar pun masih diam memperhatikan apa yang dikatakan oleh kakaknya itu, rasa pusing dikepalanya belum benar-benar sepenuhnya pulih.

"Eh, kakak udah dong kasian adiknya jangan diajak ngobrol terus." Itu suara Bella, Mama kandung dari Genio dan Qinara. Kemudian tatapannya beralih sepenuhnya menatap putra bungsunya itu sembari mengelus pipi putihnya. "Sayang, kamu kok bisa pingsan, kenapa?"

Tatapan Bella berubah menjadi sendu ketika melihat wajah putranya yang baru saja sadarkan diri dari pingsannya itu. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia begitu mengkhawatirkan laki-laki itu.