webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

MASIH MENJADI TEMAN

Hari telah berganti, baginya tak ada yang berubah dari kesehariannya selama ini. Masih tetap sama, membosankan. Suasana kelas yang hening karena semua muridnya sedang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing, sedangkan dirinya menatap datar kearah guru yang sedang menerangkan dengan malasnya.

Teman sebangkunya, yaitu Raja, bahkan tak mempedulikannya dan lebih asyik mempelajari apa yang sedang diajarkan oleh seorang guru.

Beberapa menit kemudian, akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh San pun terwujud. Jam pelajaran telah berakhir, guru yang sedari tadi membuatnya bosan itu telah pergi keluar kelas.

Semua teman-teman sekelasnya tentu saja langsung berhamburan keluar kelas. Dengan malasnya San membereskan peralatan sekolahnya itu dan memasukkannya kedalam tas.

Pikirannya saat ini tiba-tiba tertuju pada ucapan Aldera kemarin. Tersadar mengingat laki-laki itu, San langsung mengedarkan pandangannya mencari-cari sosoknya.