webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

HIDUP ATAU MATI

Entah seperti apa jadinya jika San tidak cepat-cepat membawa Sharon ke Rumah sakit. Setelah apa yang terjadi kepada sahabatnya tersebut membuat kedua laki-laki itu yang baru saja mendengar ceritanya pun begitu sulit untuk mempercayainya.

Bahkan, Aldera sendiri benar-benar tidak menyangka bahwa apa yang dialami Sharon begitu menyakitkan sehingga merasa menyesal karena tak tahu-menahu tentangnya.

"San, lo enggak ada niatan buat cegah dia pergi ke Belanda?" tanya Van.

Mendengar hal itu membuat San tidak bisa mengatakan apapun lagi. Ia benar-benar tidak bisa memaafkan Julian yang sudah melakukan ini kepada putranya yang selalu dirinya bangga-banggakan itu.

"Gue enggak bisa, Van. Mungkin ini yang terbaik buat dia, dan gue juga ngerasa kalau Papa pasti bakal berulah lagi."

Van langsung menghela nafasnya. Laki-laki itu mengangguk mengerti. Jika sudah seperti ini, ia pun harus siap berpisah dengan Sharon kapan saja dan dirinya percaya bahwa ini memang yang terbaik untuknya.