Luna menatap punggung Ethan yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya. Suaminya itu berangkat kerja tanpa memberikan ciuman pada kening dan perut seperti biasanya. Tentu saja hal itu membuatnya merasa kehilangan perhatian yang selama ini biasa dirasakan.
"Apa kamu sedang membalas semua sikap ketus ku padamu selama ini? Jika memang iya, aku akan bersabar hingga kamu kembali bersikap manis seperti dulu lagi."
Luna menyadari kesalahan dan kebodohannya. Dia cukup tahu diri akan sikap Ethan yang berubah. Yang terpenting suaminya itu mau pulang dan tetap di sisinya, meski mulai mengacuhkannya.
Karena merasa jenuh, Luna memutuskan untuk keluar mencari hiburan dan udara segar. Biasanya dia betah bersantai di rumah karena suasana hati yang damai, tetapi saat ini dia merasa sedih setelah menelan pil pahit atas sikap Ethan yang membuatnya kecewa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com