webnovel

LOVE AT THE END OF THE ROAD (Cinta Di Ujung Jalan)

Volume 1 Padamu Aku Mencinta "Tara, Apapun yang sudah kita lewati anggap saja bukan apa-apa. Aku dan kau tidak akan pernah menjadi kita. Bertemu denganmu adalah suatu kesalahan. Aku menyesal telah mengenalmu. Aku dengan suka rela mengembalikan kau ke Indonesia. Kau pernah mengatakan padaku bahwa kau ingin sekali pulang. Dengan ini aku memulangkanmu dan aku minta padamu jangan pernah mencariku karena aku akan menikah dengan wanita lain yang lebih kucintai. Kau hanya pelarianku. Mengenalmu hanya membuatku terlibat dalam bahaya dan hal itu membuat aku membencimu. Kau telah membuang waktuku percuma." Sepenggal surat yang mengubah perasaan Mutiara Kasih pada Damian. Pria misterius yang menolongnya pada suatu malam. Tara mencintai Damian namun sikap pria itu membuat Tara mulai membencinya. Apalagi Damian membuangnya ketika dia sedang berjuang antara hidup dan mati. Namun ada satu hal yang membuat Tara tidak tahu mengenai Damian .... ### # # # # # Volume 2 Padamu Aku Berharap “Raja sayang Ayah?” Raja mengangguk. “Kalau begitu, jaga Mama untuk Ayah. Ya? Raja mau?” Raja menatap Damian. Tercetak jelas di wajah mungil itu bahwa Raja tidak ingin melakukannya. “Demi Ayah?” kata Damian lagi. Raja menggeleng. “Mama sudah ada yang jaga. Om Riyan.” Jawab Raja. Damian hampir lupa bahwa Tara sudah memiliki orang lain. Sudah ada yang memikirkannya setiap saat. Damian menghela nafas. “Kenapa Raja enggak mau sebut Om Riyan dengan panggilan Ayah? Kan dia bersama Mama.” “Ayah Raja cuma satu. Om Riyan bukan Ayah Raja. Kakek yang bilang.” Raja cemberut. ############### Photo by Hannah Busing on Unsplash Cerita ini mengandung adegan 21 tahun ke atas dan kekerasan. Bijaklah dalam membaca. Diupdate seminggu tiga kali dengan hari yang tidak tentu.

MrsDharma · Urbano
Classificações insuficientes
59 Chs

Gagal

Serena berdecak yang membuat Tara menatap wanita berambut pirang itu. "Boleh kulihat foto calonmu?"

"Aku bawa ponsel Kakakku. Ponselnya tertukar karena merek dan warnanya sama." Ditunjukkan gawai itu pada Tara. Layar gawai menampilkan wajah pria dengan mata biru dan rambut hitam. "Oiya," Serena teringat sesuatu.

Alis Tara naik. "Ada apa?"

"Diundangan ada foto kami, kok." Ucap Serena senang karena menemukan solusi baru. Tidak mungkin dia pulang ke rumah untuk mengambil ponselnya. Dia akan dipingit karena tidak lama lagi akan menikah. Lalu mata wanita itu tertuju pada Papanya yang sedang mengobrol serius dengan Riyan. "Ya, 'kan, Pa?"

Papanya Serena menatap putrinya. "Apa?"

Serena berdecak. "Di undangan ada foto preweddingku, 'kan?"

Papanya Serena menggeleng. "Calonmu tidak mau."

Serena merengut sementara Papanya kembali mengobrol dengan Riyan. Membiarkan Serena dengan kekesalannya.

"Sudahlah." Ucap Tara, "lain kali saja." Tambahnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com