"Perkenalkan nama saya Naura, Tante Padmi meminta saya untuk memeriksa Mas Nosa." Penjelasan dari gadis manis berlesung pipi itu membuat Si Mbok dan Bik Ijah melongo.
"Oh … suruhannya Bu Sasongko. Soalnya Bu Sasongko tidak mengatakan apapun tadi. Silakan ikuti saya, Dokter," ajak Si Mbok.
"Eh, Maaf. Saya belum jadi dokter. Saya masih pendidikan," jelas Naura dengan malu-malu.
"Oh … kalau begitu …," Si Mbok dan Bik Ijah saling berpandangan, memastikan bahwa apa yang dipikirkan mereka sama. "Ayo ikut saya, Mbak"
Si Mbok akhirnya mengerti dengan maksud Bu Sasongko mengirimkan Naura mengunjungi Nosa yang sedang sakit.
"Terima kasih, Bu."
"Panggil saja Si Mbok. Mas Nosa, Mbak Kaylila almarhum juga memanggil saya dengan sebutan itu," jawab Si Mbok. Dia memberikan penekanan pada kata Kaylila untuk maksud tertentu. Dari sudut matanya ia melihat ke arah gadis itu yang seolah tidak terpengaruh dengan ucapannya barusan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com