webnovel

little Miss wife

SHEVAN MAJUNDA seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar di kota lane, sikap dingin dan tidak peduli terhadap para wanita yang mendekatinya. laki-laki berprinsip kuat dalam hidup dan mempertahankannya cintanya. hari sudah pagi itu terlihat dari lebarnya senyum dari sang matahari menyapa seluruh makhluk hidup ciptaan Tuhan. cuit...cuit...cuit suara burung yang bersenandung riang menandakan pergantian gelap dan terang. seperti janji sang matahari dia akan kembali bagi kamu yang merindukan sosok cahaya yang menyinari hidupmu kata-kata yang bagus bukan. shyaya baru saja bagun dari tidurnya wajah imutnya terlihat cantik diterpa sinar matahari yang menembus dari jendela kaca "ahk...silau sekali" dia kembali menarik selimut dan menutupi wajah imutnya itu melihat tingkah laku shyaya seperti bayi shevan mulai geram melihatnya. "shyaya apa kamu tetap tidur atau aku yang memaksa kamu bangun" gumanya shevan kesal "lima menit lagi aku bangun" jawabnya malas "okey, kamu yang memaksaku" "BRUKK" "ahk...sakit" shyaya menatap shevan "kamu pikir aku ini kambing yang seenaknya saja dilempar" "jauh dari kata itu" jawab shevan dingin "kauu.."

Vicloss_ty · Urbano
Classificações insuficientes
16 Chs

KEPULANGAN SHYAYA

"kapan kamu akan pulang"

dipagi hari, cahaya matahari tembus kedalam ruangan, yang membuat shevan kebangun dengan mengkerutkan keningnya malas. tiba" suara dibalik pintu dengan ketukan pelan dengan langkah berat shevan bangun dari mimpinya, melangkah kaki yang berat menuju pintu kamar.

"krek"

Sheva terkejut melihat ny siska berdiri dengan pakain yang rapi dan elengan membuat putranya melotot ke arahnya.

"ada apa ma tumben rapi kayak gini, mau kemana?" tanyak dengan sedikit penasaran.

"apa kamu lupa dengan mama ucapkan semalam shev" jawabnya dengan heran.

"sedikit" balsanya dengan malas.

sebelum membalas ucapan putranya handpone berdering dalam saku membuat ny siska terkejut, dengan nama yang ada dilayar monitor membuat hatinya senang dan segerah menekan tombol hijau.

📞"halo"

📞"iya sayang, jadi hari ini pulang?"

📞"jadi tante ini dah siap" brangkat"

📞"tante tunggu dirumah yaa, nanti shevan yang jemput ke bandara"

📞"shyaya bisa pulang sendiri kok tan" dengan wajah murung mendengar nama shevan.

📞"tidak sayang, nanti shevan yang jemput ya"

📞" baik Tante"

ny siska langsung mematikan telponnya setelah mendengar percakapan mereka shevan mengerutkan kening dengan muka polos shevan menolak tawaran mama ya, dia dengar pembicaraan ny Siska dengan shyaya, walau dia belom pasti tau dengan siapa tapi dia dengar perkataan mama ya.

"ma ngapain aku jemput seseorang di bandara? kayak kurang kerjaan aja"

"nanti kamu bakal tau siapa yang kamu jemput nak," dengan senyum manisnya ny siska yang buat putranya curiga.

"kalo dia penting buat aku, aku jemput tapi kalo tidak jangan harap bisa liat aku" dengan muka dingin, serta meninggalkan ny siska berdiri didepan pintu. Shevan menuju kamar mandi untuk menyelesaikan ritual setiap paginya, dengan keluar pakai yang rapi kemeja putih, jas hitam, sepatu yang baru disemir, ramput yang rapi dan menawan, wajah tampan dengan bibir merah mudah tipis, membuat menampilang shevan sempurna. tidak heran deh banyak wanita yang mengejar dia dan jatuh kepelukanya hehe.

hari mulai mendung sepertinya bumi akan menangis, melihat cuaca diluar shevan menghembus pelan. di melihat handpone ya sudah pukul 13.45 tidak terasa dia telat makan siang, dengan perut tidak sabaran ingin diisi, membuat shevan tidak sabaran menuju restoran terdekat. tapi sebelum melajuh dari tempat parkir shevan menerima panggilan dari kakaknya.

📞 " halo ka, ada apa?"

📞 "junior, kamu masih sibuk?"

📞 "tidak, aku mau cari makan diluar?"

📞 "oh, bisa kamu jemput shyaya dibandara?"

dengan wajah murung mendengar nama shyaya, shevan baru tau kalau yang dijemput gadis ingusan.

📞 "baiklah"

setelah terputus dari sebrang sana, shevan melirik layar ponselnya dan melacak keberadaan shyaya, setelah beberapa menit lagi shyaya akan mendarat sempurna, shevan malah sempatin malas"an menyantap makanan dengan sedikit senang, telah membuat shyaya menunggu lama.

...

shyaya tiba mendarat dengan sempurna dan segera mengambil kopernya, dengan senyum manisnya melihat bandara yang dikangenin. shyaya duduk diruang tunggu, dengan manatap layar handponenya yang membuat tersenyum manis terurai lembut di sudut pipinya, tiba" seseorang menepuk pundaknya, shyaya terkejut segera dia melihat kearah tepukan. ada sosok laki-laki yang tersenyum kearahnya.

"Hai, apa boleh saya duduk disebelah mu?"

"Hai, silahkan" dengan senyum lembut kebetulan tempat duduk disana penuh hanya 1 tempat duduk kosong itupun disebelah shyaya.

dengan sempurna pipi shyaya memerah, dan sedikit menunduk melihat tatapan yang disebelah ya.

"kamu apa menunggu seseorang?"ucapannya lagi sambil menatap wajah shyaya.

"i iyaa"ucapannya dengan mengangguk

"aku Alvero" dengan memajukan pergelangan tangannya kearah shyaya.

"shyaya" tidak pernah lupa dengan senyum manisnya.

"senang bisa kenal denganmu"ucapnya lgi

"terimakasih" jawab shyaya.

cukup lama menunggu jemputan shyaya mengatuk, semalaman tidak istirahat membuat badanya lemas tidak berdaya, perutnya juga mulai meminta jatah siang tapi malah shyaya menahannya. "biar aja dirumah makan biar tidak buang-buang uang" batin shyaya.

beberapa jam telah menunggu tapi belom ada yang nongol jemput dia, "apa tidak ada yang jemput aku"batin shyaya. melihat kearah pintu masuk tidak ada satupun yang dikenalnya. dengan geram dia mengambil handpone dari tasnya dengan membuka aplikasi ojoll berkepala hinjau, dan segera mengketik alamat rumah ny siska, tiba" handpone ya mati, dia lupa menchas handpone tadi malam, kecewa apa yang dialaminya sekarang ini, berlahan dia menggigit bibir bawahnya tidak sengaja dia mengingat bahwa shevan lah yang bertanggung jawab atas menjemput ya.

dengan kepalan keras di jemarinya membuat emosinya timbul dengan tanduk merah tua di kepalanya, "awas aja nanti kamu shevvvv" batin shyaya dengan muka merah.

beberapa menit tidak ada satupun yang dikenal shyaya menahan ngantuknya, shyaya berlahan menutup mata dengan seduh, bersandar di tempat duduk dengan tenang, beberapa menit kepala shyaya menunduk pelan hingga tersandar di pahu Alvero yang asik dengar lagunya.

****

mohon maaf teman baru nongol, jangan lupa comesnya yaa🙏biar semangat lanjutin