Theo merapatkan syal dan mantelnya ketika kembali dari minimarket depan hotel menuju kamarnya. Lebih parah dari tadi pagi, udara dingin Beijing bercampur dengan angin kencang petang itu. Salju mulai turun, Theo mempercepat langkahnya sebelum tulangnya membeku di luar. Sedari tadi Ia merasakan ponselnya berdering dan bergetar di saku. Dering notifikasi itu berbeda dari yang biasa Ia dengar, menandakan satu aplikasi media sosialnya melaporkan sesuatu yang jarang Ia periksa sehari-hari.
Akhirnya Theo sampai di lobby hotel. Sedikit membersihkan kepalanya dari air dan salju, Ia memutuskan untuk duduk sebentar di lobby berpencahayaan warm white itu. Teknik pencahayaan yang menghangatkan suasana musim dingin.
Tampak di lobby beberapa orang berbincang-bincang ditemani teh hangat yang sudah mengakar dalam kebudayaan China. Theo hanya sendiri, tidak berniat menyapa kenalannya yang juga ada disana. Ia sedang fokus pada ponselnya. Dering ponsel tadi mengantarkan pria itu ke gerbang emosi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com