"Maaf Mas Dio, yang kamu maksud bu... buas i... itu a... apa.." tanya Likha terbata. Dio hanya tersenyum. Betapa polosnya gadis ini sehingga dia tidak sadar apa yang telah diperbuat Azzam terhadapnya. Lalu Dio mengambil ponselnya dan membuka vitur camera tampak muka, lalu mengarahkannya ke leher Likha yang telah diberi tanda oleh Azzam. Seketika wajahnya semakin merah, tetapi kali ini merah karena sangat marah.
"Maas Azzaaaaaam, kamu keterlaluan sekali,, aku kan jadi malu. Apa semalam kamu kerasukan? tidak puas kamu mengotori tubuhku dengan tanda-tanda itu? kamu masih membuatnya disisni ju... ops." seketika kata-kata Likha terhenti. Dia baru saja menyadari kalau diantara mereka berdua ada Dio yang mati-matian menahan tawanya. Saat ini, Dio sudah tidak lagi bisa menahannya. Dia pun tertawa terbahak-bahak. Likha segera meminta jaket yang dipakai Azzam dan kemudian memakainya. Likha juga menutup rapat resleting jaket azzam hingga ke bawah dagunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com