Memutuskan untuk pulang kembali ke rumah, kini ia sudah memijakkan kakinya tepat di teras dengan lantai putih bersih yang cukup luas.
"Fa, masuk yok aku kan mau minum jus buatan Bi Ijah. Haus banget nih, masa iya malam-malam mau berdiri di sini nanti di kira manusia tak kasat mata sama pak satpam."
Zulfa menolehkan kepalanya ke arah Dea, benarkan kalau dia adalah gadis yang cerewet? Tadi, ia sudah mengatakan apa yang terjadi berkat dorongan Kevin. Laki-laki tersebut selalu menanamkan pemikiran positif untuk segera menyelesaikan masalah, supaya tidak kabur-kaburan dan menunda lebih lama lagi.
"Masa malam-malam minum jus? yang hangat-hangat dong, susu jahe misalnya." jawabnya untuk pemanasan obrolan saja, karena jujur ia masih bingung harus bersikap seperti apa disaat sosok Rani masih berada di rumahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com