Di sebuah galeri lukisan tepatnya di kota Surabaya. Terlihat jelas orang gadis bernama Nirmala yang usianya masih menginjak 20 tahun. Wajah Gadis itu terlihat begitu sangat bahagia sekali ketika mendapatkan sebuah tiket menuju ke sebuah pameran lukisan dari Seorang pelukis favoritnya bernama Antoline. Dia merupakan seorang kolektor lukisan.
Nirmala merupakan seorang anak dari crazy Rich Surabaya. Dia memiliki beberapa ruangan-ruangan lukisan favoritnya. Dia selalu saja menyempatkan diri untuk datang ke acara pameran lukisan ataupun lelang. Namun dia memiliki sebuah penampilan yang sangat sederhana tidak seperti anak-anak orang kaya lainnya. Dia malah ingin menyembunyikan identitas dirinya mengenai keluarganya sebenarnya.
Nirmala hidup di sebuah keluarga Raharjo. Keluarga yang memiliki kekayaan nomor satu di Surabaya. Tidak jarang orang yang tidak mengenal sosok Raharjo. Lelaki paruh baya yang usianya menginjak 50 tahun. Dia memiliki beberapa anak cabang perusahaan garmen dan konveksi.
Raharjo juga memiliki sebuah yayasan panti asuhan di Kota Surabaya. Sementara istrinya Mia (48) memiliki sebuah yayasan khusus anak-anak menderita kanker yang tidak memiliki biaya untuk pengobatan.
Raharjo dan Mia merupakan orang tua dari Nirmala. Mereka selalu mengajarkan Nirmala untuk hidup saling berdampingan dengan orang lain dan tidak pernah sama sekali bersikap sombong terhadap apa yang telah dimiliki.
Pukul 08.00 pagi. Nirmala segera untuk bergegas menuju ke sebuah pameran lukisan. Di sana telah menampilkan beberapa lukisan karya dari Antoline Bramantyo. Seorang pelukis yang sedang naik daun dan digemari beberapa orang kolektor. Karena lukisannya memiliki nilai estetika yang cukup tinggi.
Antoline Bramantyo (35) seorang pelukis yang memiliki beberapa karya-karya yang sangat unik dan memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Bahkan karya-karyanya pernah dipamerkan di sebuah galeri di Australia. Dia juga merupakan Seorang pelukis yang go internasional yang selalu mendapatkan penghargaan atas lukisan-lukisan yang telah dia ikutkan kompetisi. Tidak jarang jika lukisan-lukisannya selalu menjadi incaran bagi seorang kolektor. Terutama untuk lukisannya yang sekarang ini bertemakan tentang keajaiban cinta.
Lukisan-lukisan Antoline selalu saja sold out. Bahkan menjadi incaran bagi kolektor. Lukisan yang memiliki harga mulai dari 100 juta hingga miliaran rupiah. Bahkan dia merupakan sosok pelukis yang sangat misterius dan tidak pernah sama sekali orang menemuinya.
Sebuah galeri Kota Surabaya terdapat acara pameran lukisan sekaligus lelang untuk kegiatan bakti sosial. Terlihat jelas lukisan yang memiliki nilai artistik sekaligus memiliki nilai jual yang cukup tinggi sekali.
Beberapa orang terlihat berkerumun sedang menikmati lukisan-lukisan milik Antoline. Karena dinilai lukisan-lukisan milik Antoline memiliki guratan-kuratan yang cukup kuat dalam karakteristiknya. Bahkan nilai-nilai estetikanya yang cukup tinggi dan memiliki sebuah arti. Bahkan tidak ada satupun pelukis yang memiliki bakat sehebat Antoline Bramantyo.
Darah seni dari Antoline Bramantyo mengalir dari ayahnya. Karena ayahnya merupakan seorang Maestro lukisan yang cukup Terkenal. Dia dikenal dengan nama Fabian. Seorang pelukis yang selalu saja digemari oleh beberapa kolektor lukisan. Bahkan karya-karyanya juga sudah go internasional. Nama Fabian selalu melekat di seorang seniman lukisan. Tidak jarang orang yang mengenali sosok Fabian yang memiliki hati yang sangat lembut. Hingga akhirnya Fabian mengakhiri karirnya dengan hembusan nafasnya yang terakhir di usia 80 tahun.
Nirmala sangat Penasaran sekali dengan orang-orang yang berkerumun di salah satu lukisan di pojokan. Lalu dia mulai melangkahkan kedua kakinya ke sana. Dia melihat lukisan itu memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Bahkan dia ingin sekali untuk memiliki lukisan itu yang memiliki guratan-guratan arti dalam kehidupan.
Ketikan Nirmala berdiri di sebuah lukisan milik Antolin. Mendadak ada sebuah pusaran cahaya putih yang menariknya seketika. Hingga membuat dirinya tersedot ke dalam lukisan tersebut. Seketika dia mulai berteriak secara histeris. Namun tidak ada satu pengunjung pun yang mendengar teriakannya.
*
Ruang lukis, pukul 10.00 pagi. Suasana terbilang begitu sangat sepi sekali. Hanya ada beberapa jajaran lukisan-lukisan yang menghiasi ruangan tersebut. Di sudut sana ada seorang pria yang sedang membuat sebuah lukisan. Dia adalah Antoline Bramantyo.Seorang pelukis yang cukup handal yang selalu digemari oleh beberapa kolektor lukisan. Namun dia tampak misterius sekali bahkan dia tidak pernah sama sekali muncul di permukaan. Dia memilih untuk menyembunyikan dirinya. Karena dia hanya ingin karya-karyanya yang dihargai oleh orang lain.
Setiap goresan hingga guratan-guratan yang telah dituangkan dalam sebuah kanvas begitu sangat sempurna dan teliti. Kedua mata Antoline begitu sangat tegas sekali untuk memperhatikan sebuah mahakarya yang setelah dia ciptakan selama ini. Setiap karya-karyanya memiliki sebuah arti tersendiri. Dia bahkan merupakan seorang pribadi yang jarang bersosialisasi dengan banyak orang. Dia selalu menyukai sebuah tempat yang sepi dan sunyi.
Antoline merasakan setiap kali dia melukis bisa menciptakan dunianya sendiri. Dia juga menggunakan sebuah kuas yang turun temurun dari keluarganya. Tidak jarang jika kuas itu memiliki kekuatan magic tanpa dia sadari saat itu. Setiap lukisan itu memiliki sebuah cerita tersendiri. Dengan melukis dia bisa menuangkan segala emosinya. Dia terkadang merindukan sosok ayahnya yang selalu saja ada untuknya tapi dia harus menerima kenyataan jika ayahnya harus mengembuskan nafasnya terakhir tahun kemarin.
Karya-karya dari Antoline merupakan sebuah karya yang Masterpiece. Dia selalu saja melukis dalam waktu yang begitu sangat lama sekali. Baginya sebuah proses menuangkan imajinasi yang ada di kepalanya menuju ke Kanvas adalah proses yang cukup lama. Tidak semua hal yang terlukiskan mudah dan instan.
Antoline terkenal sebagai pria yang misterius sekali. Dia cukup sangat terkenal sekali di kalangannya. Tapi beberapa orang sangat Penasaran sekali dengan sosok Antolin yang sebenarnya. Beberapa orang meminta agar Antoline muncul ke permukaan tapi Antoline sama sekali tidak akan pernah bisa memenuhi permintaan dari penggemarnya.
Antoline memiliki kemampuan bisa masuk ke dunia pararel dalam lukisannya sendiri namun dalam durasi waktu satu jam. Dia sangat teliti sekali bahkan selalu saja dia mengutamakan keindahan dari segi lukisannya.
Hari ini Antoline Bramantyo telah mengirim beberapa lukisannya di sebuah galeri lukisan yang cukup terkenal di Kota Surabaya. Selalu saja mengirim beberapa lukisannya untuk dilelang dalam acara bakti sosial.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Antoline. Sementara dia sedang melukis sebuah pemandangan yang cukup indah sekali dan terlihat begitu bernyawa. Lalu pria itu menghentikan kegiatannya untuk melukis. Dia segera untuk menyimpan kuat rahasia itu agar tidak semua orang melihat kuas itu. Setelah dia menyimpan begitu rapi puas tersebut. Dia langsung saja beranjak dari tempat dia berdiri. Kemudian dia langsung melangkahkan kedua kakinya menuju ke sebuah pintu ruang lukisnya. Kemudian kedua kakinya pun berhenti tepat di pintu itu. Jemari tangannya mulai meraih ke sebuah gagang pintu hingga berbunyi 'Cklek' akhirnya pintu pun terbuka lebar.
" Selamat malam Tuan Muda. Hari ini ada sebuah acara lelang di galeri lukisan. Namun Lukisan anda sudah terbeli oleh seorang kolektor yang cukup terkenal di Surabaya." seorang asisten yang sedang mengurusi beberapa penjualannya tentang lukisan berdiri di hadapannya. Dia melaporkan semua kegiatan yang ada. Termasuk penjualan lukisan yang kini sedang berada di galeri lukisan.
"Hmmm.... Kamu urus semua itu dan tolong berikan uangnya ke Yayasan panti asuhan biasanya. Jangan lupa kamu juga tolong beri beberapa fakir miskin Makanan dari hasil penjualan lukisan itu." Kata Antoline. " Siska, tolong kamu cek beberapa jadwal saya untuk penggalangan dana selanjutnya. Dan tolong cek beberapa kolektor yang akan membeli lukisan saya secara berkala. Kamu tolong laporkan seluruh penjualan setahun ini tentang lukisan saya. "
Siska mulai mengangguk mengiyakan apa yang telah diperintahkan oleh Antoline. Dia sudah mencatat beberapa penjualan selama setahun belakangan. Dia juga sudah mulai mengirimkan beberapa laporan Keuangan mengenai pengeluaran hingga pemasukan untuk beberapa pegawai Antoline. Namun Siska diminta untuk tidak pernah sama sekali membocorkan tentang siapa Antoline sebenarnya. Dia bahkan meminta Siska untuk menghandle seluruh kegiatan yang ada di luar.
*