Diperjalanan hubungan kami, tidak selamanya berjalan dengan menyenangkan Dan baik - baik saja, terkadang bahkan sering Kali kerikil - kerikil kecil menghalau langkah kami, namun sejauh ini kami bisa melewatinya dengan saling bergandeng tangan dan melangkah bersama.
Kami selalu menceritakan segala yang terjadi dalam keseharian kami, dan untukku aku memang selalu jujur padanya. aku juga tahu dirinya juga m lakukan hal yang sama.
hubungan manis kami ini membuat sahabatku kadang iri, meski akhir - akhir ini jarang bertemu namun kami selalu berbagi kabar, kadang lewat telpon tidak jarang juga pakai video call.
seperti biasa Hari ini aku sedang bersama sahabatku di perpustakaan, untuk mencari bahan tugas kami. namun entah kenapa sahabatku dengan cepat menarikku keluar, dengan dalih dirinya melupakan sesuatu.
Namun saat Dena sahabatku menarik tanganku, secara tidak sengaja mataku menangkap sosok yang amat sangat aku kenal terlihat akrab dengan orang lain yang tidak aku kenal. hatiku langsung sedih melihatnya, namun sebisa mungkin aku meyakinkan diriku bahwa mereka hanya sebatas teman saja, tidak lebih.
"maaf ya,,Sya acara keperpus Kita jadi tertunda karena sikap pelupaku ini" kata Dena sahabatku. "tidak masalah aku mengerti, kan Kita sahabat" kataku sambil menepuk pundaknya. " Tasya,, suatu Hari jika kamu mendapati Vino tidak seperti yang Kita Kira Selama ini, jangan pernah lupa,,kalau kamu punya aku, sahabatmu" kata Dena sambil memelukku.
Perkataan Dena membuatku mengeryit. aku yakin alasan Dena mengajakku keluar bukan karena dia lupa, tapi karena dia melihat vino juga. "tidak apa- apa, Vino baik kok, dan aku tahu dia memang baik seperti yang Kita pikirkan Selama ini" kataku sambil tersenyum pada Dena.
Akhirnya kami tidak jadi ke perpustakaan , namun kami justru pergi ke rumah sahabat kami yang lain, Sinta. karena sahabat kami itu tadi menelpon Dan meminta kami untuk datang kerumahnya.
"jadi....aku mau ajak kalian join nih" kata Sinta memulai pembicaraan. "ih....usah melakukan yang aneh - aneh deh,, Kita kan sebentar lagi skripsi, waktu Kita pasti akan banyak tercurah kesitu" kata Dena kesal.
" skripsi masih 2 semester lagi Kali non" ejek Sinta kembali. " tapi...benar juga kata Dena dech Sin,,,kan berapa bulan lagi Kita juga akan pergi KKN,," kataku menguatkan alasan Dena. "nah...justru karena Kita mau KKN juga, itu adalah peluang Kita, memang sih, jurusan Kita adalah sebagai Guru, tapi tidak Ada salahnya kan..
kalau Kita juga berbisnis" kata Sinta lagi, masih kekeh mengajak kami berbisnis.
"tolong ya koreksi, yang mau jadi guru itu hanya si Tasya,, kan Kita sama - sama tahu, aku putri Dena yang cantik ini jurusan Hukum, dan dirimu Nona Sinta yang keras kepala, kamu jurusan bisnis" kata Dena mengejek Sinta. " tidak masalah, sekarang coba pikir jika lulus nanti, apa iya, Tasya langsung dapat sekolah untuk dia mengajar, dan kamu...putri jadi - jadian memangnya Kantor pengacara Mana yang akan langsung menerimamu,, kalau Kita berbisnis, kamu kan yang tahu Hukum bisa menjadi....apa ya namanya....ah...pokoknya kamu bisa mengurua tentang Hukum- Hukum yang entah aku lupa apa namanya, Dan Tasya dengan pengetahuannya tentang Sejarah, Kita bisa menerapkan itu untuk menentukan produk Kita ini cocoknya untuk dipasarkan dimana" kata Sinta lagi.
"tapi...bisnis apa yang mau kamu join sama Kita?" tanyaku pada Sinta akhirnya. "ya Tuhan sayang, aku tahu kamu memang tidak akan mengecewakanku, nanti aku akan rapatkan sama kalian, kira- Kira produk apa yang akan Kita bikin, kalian tahu ini hanya sebagai persiapan saja, tidak selamanya kan keluarga Kita baik - baik saja, mumpung keluarga Kita masih dalam posisi yang mudah Kita bikin sesuatau untuk berjaga -jaga....bukan aku sok, namun nasip orang kan tidak Ada yang tahu" kata Sinta lagi.
perkataan Sinta Kali ini membuat aku juga Dena terdiam, sahabat kami yang satu ini ternyata sudah memikirkan hal yang bahkan belum pernah kami pikirkan sebelumnya.
Setelah Hari yang melelahkan akhirnya sekarang aku sedang video call dengan kekasihku Vino. "sayang,,kamu kemana aja Hari ini?" Tanya ku padanya. "aku biasa kekampus, dan...yah...mengerjakan banyak tugas dari dosen" kata Vino. " kamu keperpus tidak tadi sayang?" tanyaku lagi. " ya...hanya sebentar kenapa?" tanyanya lagi. Nampak wajahnya engan untuk membicarakan perpustakaan. " aku tadi mau kesana, tapi tidak jadi karena si Dena tu"aduku padanya. dan lagi - lagi kenapa aku melihat wajahnya nampak lega. "sya,,,aku masih Ada tugas nih, udah dulu ya..bye..." kata vino sambil mematikan pangilan kami tanpa mendengar jawabanku dulu.
Air mataku Tak terasa m ngalir, entah kenapa aku merasa jarak kami semakin jauh,,alasan kesibukan menjadi alasan utama..."padahal aku masih ingin berbincang banyak denganmu " gumamku sambil menyeka air mataku Dan mengubur diriku dalam selimut tebalku