Seruni sudah menunggu di sebuah rumah besar yang mewah. Jauh dari desanya, perbatasan antara Lombok Barat dengan Lombok Timur.
Dua orang pengiring Akbar berhenti terlebih dahulu, mereka memarkirkan motornya. Lalu turun. Akbar menyusul mereka, motor ia parkirkan didekat motor orang suruhan Seruni. Ia melihat sebentar sebelum kakinya melanjutkan kedalam rumah besar itu.
Ia melanjutkan langkahnya. Di dalam..
"Anakku sayaang!" Seruni menyambut kedatangan Akbar di rumah barunya. Ia memeluk, lalu mencium pipi putera satu-satunya yang telah lama ia tidak ketemu. "Kamu baik-baik aja kan?" ujar Seruni melihat puteranya dari ujung kaki ke ujung rambut. Memastikan putera satu-satunya itu tidak mengalami lecet-lecet.
"Aku gak apa-apa, bu!" kata Akbar duduk di kursi. Sekali lagi ia melihat keseluruh ruangan rumah itu. "Ini rumah siapa, bu?"
"Ooh, ini tentu saja rumah kita! besar kan?" Seruni ikut duduk, ia memilih di samping puteranya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com