Buuuk.
Pipi kanannya tepat menjadi sasaran. Suzan tidak tau bagaimana dia hidup dulu. Jalanan adalah rumah keduanya sebelum di adopsi. Tubuh Suzan limbung, tertabrak meja. Mendadak menjadi sangat gaduh. Puluhan pasang mata tertuju pada pertengkaran mereka itu. Heboh. Semua menghentikan makan malamnya. Maria berdiri menatap bengis. Sangat marah dengan tangan masih saja mengepal.
Suzan bangun, dari celah bibirnya itu ia berdarah. Lalu menyekanya. Di jilat, sama gilanya dengan Maria. "Brengsek! Berani juga lu sama gue!" kata Suzan tersenyum, ia merasa tertantang buat uji coba keberanian Maria itu.
"Hei, ada apa ini?" teriak salah satu sipir penjaga melihat keributan diantara Suzan dan Maria. Melewati kerumunan para napi yang penasaran dengan perkelahian Suzan dan Maria.
"Gak usah ikut campur, anda nonton saja apa yang akan kita lakukan?" Kata Suzan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com