webnovel

Coki Sangat Mencintai Alesia

Alesia dan Airin melangkah sambil bergandengan menuju ruang tamu Airin dan Alesia melangkah sambil mengumbar senyum setelah sampai ruang tamu Ridwan yang sibuk dengan handphone di tangannya begitu mendengar suara sepatu langsung mendongakkan kepalanya menatap Alesia dan Airin secara bergantian yang sekarang sudah ada di hadapannya

"Pah mama saya Alesia sudah siap mau langsung pergi ke rumah teman papa atau mau makan dulu di rumah" tanya Airin sambil menatap Ridwan

"Mau langsung pergi ke rumah teman saja mah kita makan di sana saja" jawab Ridwan sambil mengedipkan mata ke Airin sementara Airin tersenyum sumringah mengerti kode yang di berikan suaminya sementara Alesia mengerucutkan bibirnya

"Papa pasti mau langsung pergi ke rumah teman papa supaya bisa makan gratis di sana" celoteh Alesia sambil memutar bola mata malasnya Airin terkekeh dan Ridwan tertawa terbahak bahak

"Haha haha Alesia kamu tahu kemana arah pikiran papa" jelas Ridwan sambil masih tertawa terbahak bahak sementara Airin terkekeh melihat ekspresi Alesia

"Alesia biar kita bisa hemat kalau langsung makan di rumah teman papa kan jatah makan malam kita bisa di gunakan untuk besok pagi" terang Airin sambil mengedipkan mata ke Alesia sementara Alesia menggelengkan kepalanya

"Bilang saja mau makan gratis pakai bilang hemat segala" dengkus kesal Alesia lalu melangkah duluan menuju mobil sambil menghentak hentakkan kakinya sementara Airin dan Ridwan mengekori di belakang Alesia

"Coki bisa tahan sama Alesia pah padahal Alesia kan wataknya kadang seperti itu dan kadang manja juga" ucap Airin berbisik ke telinga Ridwan sambil melangkah mengekori Alesia

"Papa juga belum tahu kenapa Coki tahan sama sikap Alesia mungkin karena Alesia cinta pertama Coki makanya dia selalu menerima Alesia dan tetap mencintainya" jawab Ridwan di telinga Airin lalu terkekeh sambil tetap melangkah menggandeng Airin menuju mobilnya

"Mama juga tahu pah kalau Coki sangat mencintai Alesia kelihatan dari sikapnya ke Alesia" imbuh Airin sambil menerbitkan senyuman di wajah cantiknya sementara Ridwan terkekeh

"Iya mah papa juga tahu dari sikap Coki yang melindungi Alesia" balas Ridwan sambil menatap istrinya dan Ridwan memeluk pinggang Airin sementara Airin ikut memeluk pinggang Ridwan sambil mereka tetap melangkah menuju mobil

Criss menghampiri meja yang ada minuman yang di buatkan Bella lalu Criss meminumnya sampai tandas setelah itu Criss memakai sepatu yang akan di gunakan untuk makan malam bersama Ridwan sekeluarga setelah memakai sepatu Criss melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu untuk menjemput kedatangan Ridwan sekeluarga

"Kayaknya Ridwan sebentar lagi datang lebih baik aku siap siap ke ruang tamu untuk menjemput Ridwan aku sudah tidak sabat pengen ketemu sama Ridwan yang sebentar lagi jadi besan aku" monolog Criss sambil melangkah menuju ruang tamu

Coki selesai mandi lalu Coki berjalan menuju ke almari untuk mencari jas yang akan di gunakan untuk makan malam bareng Ridwan sekeluarga setelah menemukan jas itu Coki langsung memakainya setelah itu Coki menyisir rambutnya dan berkaca di depan cermin sambil tak henti hentinya tersenyum lalu Coki menyemprotkan parfum ke tubuhnya supaya tubuhnya wangi saat memeluk Alesia setelah itu Coki melangkah menuju ke tempat sepatu dan mencari sepatu yang akan di gunakan setelah Coki menemhkan yang cocok Coki menuju ranjangnya dan memakai sepatu yang ada di tangannya setelah memakai sepatu Coki melangkah keluar kamar untuk menuju ke ruang tamu

"Sebentar lagi pasti Alesia datang gue sudah ngga sabar pengin ketemu Alesia padahal tadi siang juga sudah ketemu sama Alesia mungkin begini rasanya jatuh cinta selalu ingin bersama dengan orang yang di cintainya seperti gue yang selalu ingin bersama Alesia" batin Coki sambil melangkah menuju ruang tamu dengan langkah kaki yang cepat

Laura selesai memakai pakaian atau dress yang di beli tadi siang lalu Laura menyisir rambutnya dan memoleskan bedak tebal ke wajah cantiknya lalu Laura memakaikan lipstik di bibirnya dan Laura memakaikan blush on di pipinya dan eye shadow di atas matanya untuk menunjang penampilannya supaya Laura tampil memukau dan terlihat semakin cantik Laura membuat alis buatan dengan pensil alis setelah selesai Laura menuju rak sepatu untuk mencari sepatu yang akan di gunakan setelah menemukan sepatu yang cocok Laura menuju ranjang empuknya lalu memakai sepatu tersebut setelah memakai sepatu Laura melangkah menuju ruang tamu untuk melihat wajah pacar Coki

"Gue penasaran banget seperti apa wajah pacar kak Coki sampai sampai kak Coki tergila gila sama pacarnya dan bahkan kak Coki sampai menghamili pacarnya duluan gimana nasib kak Coki kalau orang tua pacar kak Coki tahu kalau anaknya di hamili kak Coki duluan sebelum menikah apa mereka ngga marah ke kak Coki atau bahkan kak Coki akan di sepak oleh orang tua pacar kak Coki karena menghamili anaknya sebelum menikah" batin Laura di selimuti banyak tanda tanya di kepalanya entah Laura menanyakan itu ke siapa karena kenyataannya Laura sedang melangkah sendirian Laura berjalan sambil terburu buru karena tidak sabar melihat pacar Coki

Arjuna sedang mondar mandir di kamarnya sambil memegang handphone di tangannya dia sedang menyesal kenapa Arjuna mematikan sambungan telponnya dengan Alesia saat mendengar ada suara perempuan yang ada di kamar Alesia sebenarnya Arjuna mematikan sambungan telponnya karena belum siap ngobrol dengan mamanya Alesia tapi setelah mematikan sambungan telpon itu Arjuna menyesal kenapa tidak menggunakan cara mendekati Alesia dengan mendekati Airin

"Gue kenapa matikan sambungan telpon tadi pas gue dengar suara perempuan di ujung telpon pasti itu suara mamanya Alesia gue matikan sambungan telpon tadi karena belum siap untuk mengobrol dengan mamanya Alesia tapi setelah gue pikir pikir kenapa gue ngga gunakan mamanya Alesia sebagai jembatan supaya Alesia menerima gue jadi pacarnya dan kenapa gue ngga minta ke mamanya Alesia supaya mau membujuk Alesia untuk pacaran dengan gue padahal tadi di mudahkan jalannya oleh Tuhan untuk cepat mendapatkan Alesia tapi gue belum memanfaatkan kesempatan itu" monolog Arjuna sambil masih tetap mondar mandir di kamarnya dan masih setia memegang handphone di tangannya

Marsha melangkah menuju kamarnya dengan perasaan kesal yang berkecamuk di hatinya Marsha kesal dengan Arjuna yang telah membuat Marsha tidak jadi membeli novel di toko novel tersebut bahkan gara gara Arjuna juga Marsha mendapat hukuman dari penjaga di toko novel tersebut bertubi tubi malah Arjuna dengan gampang pulang duluan sedangkan Marsha masih membersihkan toko novel tersebut

"Awas aja lo kalau ketemu gue lagi gue bakal balas semua perbuatan lo yang lebih parah dan berkali kali lipat gara gara lo gue jadi ngga beli novel karena novelnya sobek dan gue juga hukuman bertubi tubi dari penjaga toko novel padahal gue sudah mengepel lantai dengan bersih tapi lo kotorin lagi dengan sepatu lo yang super kotor itu sehingga membuat penjaga toko novel itu memberi hukuman ke gue sedangkan lo di bebaskan dari hukuman dan boleh langsung pulang padahal yang mengotori lantai itu lo setelah gue ngepel lantai sampai bersih dan gue pergi untuk memanggil penjaga toko novel pasti yang mengotori lantai itu laki laki resek itu lagi pasti dia masih di toko novel dan belum pulang itu dan saat gue dan penjaga toko novel balik ke tempat yang gue pel tadi tempatnya jadi sangat berantakan dan kotor sehingga gue mendapat hukuman membersihkan tempat itu lagi dan mendapat tamparan di pipi mulus gue dari penjaga toko novel gue yakin pelaku yang ngotorin lantai yang habis di pel gue pasti laki laki itu dia yang ngejebak gue awas aja kalau ketemu gue bakal balas dendam ke lo" kesal Marsha sambil marah marah ke orang tapi entah marah marah ke siapa karena kenyataannya Marsha sedang berjalan sendirian dengan wajah penuh emosi dan penuh bakaran api yang membara yang siap meledak