Hingga tiga mata kuliah usai, Una masih terus mendesakku untuk memberikan jawaban padanya. dia memang tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang memuaskan hatinya. Dia terus menempel padaku hingga keluar dari kelas. Sialnya Alex sudah menungguku di depan kelas tanpa sepengetahuanku.
Aku segera mencubit lengan Una hingga dia mengadu, dia masih belum menyadari akan keberadaan Alex di depan sana. Una mengaduh dan hendak kembali membicarakan perihal cincin yang aku kenakan dan segera aku menutupi mulutnya. "Apa kau tidak juga melihat siapa di depanku saat ini?" aku berbisik pada Una.
"Eh? Ha-hai, kak Alex. Apa kabar?" Una langsung bersikap tegak mengucap salam pada Alex saat sudah mengetahui keberadaannya.
"Baik, Na. Sejak tadi aku memperhatikan aku sedang merayu wanitaku ini." Alex langsung saja meraih pergelangan tanganku dan menariknya agar berdiri sejajar dengan nya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com