Tanah kelahiran

Setelah beberapa minggu berlaku, ujian semester telah usai terlewati. Aku yang sudah dari jauh hati membuat planing untuk menikmati masa liburan di kampung kelahiranku. Ibu dan ayah sudah tidak sabar setelah sekian lama aku tidak pernah pulang ke rumah.

Paman dan bibi mengantarku pulang seperti biasa. Banyak hal yang sudah di siapkan oleh paman dan bibi sebagai buah tangan untuk ibu dan ayah di kampung. Laju mobil paman sudah memasuki perkampungan di tanah kelahiranku.

Rasanya sudah sangat rindu, kubuka jendela mobil paman. Kuhirup udara yang masih segar meski matahari sudah dua jengkal berada di ufuk timur. Beberapa orang yang melewati mobil paman tampak heboh dan kebingungan melihatku melambaikan tangan pada beberapa di antara mereka.