Aku sudah sabar dengan terus berdiri mondar mandir di sebuah trotoar dimana aku biasa duduk santai menunggu Reno. Tapi tetap saja, aku sedikit gemetar menunggu Choco datang dan melewatiku. Tak lama kemudian aku melihat nya datang, tapi dia tidak lah seorang diri. Entah siapa diantara dua lelaki yang bersama dengan Choco saat ini, aku tidak melihat Reno. Karena aku tau ini hari liburnya.
Begitu menyadari kedatanganku, Choco tampak buang muka setelah melihat wajahku membuatku kian ingin menerkam nya saja. Tampak nya dia sengaja ingin menghindariku dan melewatiku begitu saja, namun dengan cepat aku menghadangnya. "Choco, berhenti!" teriakku padanya tak pedulikan dua lelaki lain yang bersamanya.
Plak!
Tanpa menuggu aba-aba aku langsung saja menamparnya di depan dua lelaki yang bersamanya itu.
"OW…" seru satu diantara temannya itu.
"Apa-apaan kau ini?" bentak Choco padaku dengan kedua matanya sambil memegangi pipi bekas tamparanku tadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com