Aku tidak bisa berkutik ketika Jodi mendekatkan diri serta kemudian menarik tengkuk leherku dan mengecup bibirku. Aku tersentak, tapi tak dapat bergerak untuk menghindarinya. Aku semakin tidak mengerti kenapa aku malah justru memejamkan kedua mataku, menyadari akan tindakanku, Jodi mulai menyesap bibirku dan aku memberikannya kesempatan dengan membuka bibirku. Sehingga dia leluasa mengulumnya.
Ya, kami berciuman bibir. Tangan Jodi terus menahan di belakang leherku, seolah takut aku akan menghindari ciuman ini. Ciuman lembut dari bibir Jodi, aroma mint membuatku merindukan ciuman yang selalu aku rasakan ketika bersama Rival. Oh tidak, ini tidak benar!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com