Alex sudah mendaratkan bibirnya di bibirku. Dia menyesapnya, sehingga membuatku membuka bibir. Dia masih tetap lihai dan satu tangan kanan Alex meremas pahaku yang terbuka lantaran rok span yang ku pakai hari ini terangkat.
Apa yang aku lakukan saat ini, sangat tidak benar. Tapi entah kenapa aku menyukainya, aku tidak bisa menolak nya. Entah efek lelah atau hasrat yang terpendam sehingga aku seperti haus akan sentuhan.
Alex meraih tanganku dan di letakkan pada kedua bahunya, reflek saja aku mengalungkan kedua tanganku pada lehernya sementara kami terus berciuman bibir lebih intens.
Sesaat aku menyadari dimana keberadaan kami saat ini, CCTV ruangan Alex membuatku mendorong tubuh Alex.
"Kita..."
"Tidak akan ada yang tau apa yang terjadi malam ini." Alex memberikan jawaban menyela ucapan ku barusan seolah dia sudah mengetahui apa yang hendak aku katakan.
Aku mengatup bibirku yang basah. Membuat Alex spontan tersenyum lembut lalu kemudian menyentuh pipiku.
"Aku merindukanmu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com