webnovel

Bukan hanya mimpi

Aku masih berusaha menormalkan napasku begitu Rival pergi dan tak lagi terlihat oleh pandangan. Keberanian yang dia lakukan padaku di depan kampus, dimana dari sekian banyak mata yang menyaksikan nya secara langsung. Aku melangkah dengan berat dari kedua kakiku yang terasa tidak lagi punya keberanian untuk menuju kelas, bahkan aku sangat malu saat ini.

"Ehhem." Seseorang berdeham mengejutkanku dari arah samping. Aku menoleh padanya dan langkahku terhenti.

"Jod?"

Dia tersenyum ketika aku memanggil namanya dengan kedua mata melotot. Dan seketika aku mengingat mimpi itu, aku menelan air liurku hingga terlihat konyol di depan Jodi saat ini.

"Jadi, cincin itu benar-benar pemberian dari nya?"

Aku tersentak dan kembali menatapnya dengan mata melotot. "Ba-bagaimana kau tau?" aku terbata-bata dalam bicaraku.

Jodi mengatupkan bibirnya dan terus menatapku, tatapan nya berubah sendu. "Aku melihat semua nya tadi, aku tidak sengaja menyaksikan semua nya, Rose."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com