Mampus!
"Haha ah.. anu--"
"Ya udah. Serius. Maaf terlalu tergesa. Aku sudah lama mencari sosok perempuan yang apa adanya dan mengerti keadaan. Mau menerima segala sifat tanpa buru-buru menerima fisikku. Aku ketemu kamu, aku langsung tau kamu beda dari perempuan lainnya yang pernah aku dekati. Kamu lebih ke apa adanya dan ramah. Menyenangkan dalam hal atau keadaan apapun. Apa nggak boleh, aku suka secepat ini?"
Dira gelagapan, bahkan ia dan Kemal sama sekali belum memulai percakapan lewat chatting. Hanya modal bertemu saja dari kemarin.
"Mungkin kamu sudah mikir kalau aku mau ngenalin kamu ke keluarga. Itu benar. Makanya barusan aku tunda, takut kalau kamu kaget dan nggak nyaman.." ujar Kemal lembut.
'Jelas lah!! Jelas nggak nyaman banget. Kaget? Jangan ditanya lagi. Situ tampan, tajir gak kurang apa-apa tapi hati hamba yang belum siaaap..!!' Gerutu Dira dalam hati.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com