Lelah mengomel ria pada barang-barang yang ia bongkar sendiri, Dira memilih menyerah. Gadis itu memilih segera mandi air hangat untuk memperlancar peredaran darahnya. Supaya nanti saat tidur dan besok saat bangun tidur merasa pegal-pegal.
"Astaga!! Mama? Ngapain di sini?" Tanya Dira kaget ketika ada Meisya yang duduk di karpet bulunya di kamar.
Meisya tersenyum saja. "Kamu lagi nyari apaan sih? Kok laci nakas diberantakin?"
"Ahh.. nggak ada yang Dira cari kok. Makasih udah diberesin ya Ma.."
Meisya mengangguk. "Keluar kamar sana. Udah mama siapin makan buat kamu, mama taruh meja ruang keluarga."
"Hehe iya Mam..makasih ya.. bentar lagi Dira keluar."
Meisya tersenyum saja lalu bangkit dan membawa cangkir teh yang isinya sudah habis. Dira tadi memang meminta untuk disiapkan makan diambilkan sekalian dan ingin makan di depan televisi. Pasti Rendra sedang ada di situ.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com