Sabtu. Hari di mana Dira dan Raga sepakat untuk keluar berdua. Mereka baru saja sampai di coffee shop yang dimaksud. Memesan dua jenis kopi berbeda kesukaan masing-masing. Namun Dira tidak berani menatap Raga dan selalu mengedarkan pandangannya ke lain arah atau menunduk mengamati hiasan moccacinonya.
"Katanya mau ngobrol? Kok diem aja sih. Kamu kayak gelisah. Ada apa?" Tanya Raga mulai merasa aneh.
Dira menggeleng, dalam hatinya sekarang berasa antara siap tidak siap harus menguapkan emosinya langsung. Tidak, ia tidak boleh emosi dan mengeluarkan nada tinggi. Ia hanya harus tegas.
"Ra... kamu kenapa sih?" Tanya Raga sekali lagi.
"Mas Raga yang kenapa!!" Sentak Dira.
Tentu saja Raga langsung mengernyit.
"Kenapa nggak bilang apa-apa tentang kehidupan kamu ke aku?"
Raga terhenyak. "Maksudnya apa sih Ra?"
Dan setelah pertanyaan Raga tersebut, gadis yang duduk di sebelah meja mereka dengan posisi membelakangi mereka itu berbalik dan berdiri di samping Dira.
Yasmine.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com