Dan di saat yang bersamaan, Shaka datang. Dia langsung membuka pintu sesudah sempat mengetuk dan tidak ada sahutan dari Intan dan Karin. Melainkan keributan yang terdengar.
Dia pun juga tidak tahan dengan bau masakan yang gosong itu.
"Kak, ada apa?" tanya Shaka. Dia menghalangi penciumannya dengan jaket yang sudah dia lepas.
Intan terlihat murung saat dia menengok wajan.
"Ikannya sudah gak bisa dimakan." Intan tersenyum getir. Dia pun melihat pada Shaka lalu pada Karin. "Karin makan sama telur aja, ya? Mama goreng telur buat kamu." Intan pun mengambil telur di toples. Berhubung dia sudah biasa punya persediaan. Intan sangat cepat tanggap melirik di mana telur itu berada.
Dia terlihat sangat bersalah dan juga tidak fokus.
Sang Anak—Karin, melihat pada sang paman—Shaka. Keduanya sama-sama heran dengan sikap Intan. Tapi setidaknya, Shaka sudah tahu apa permasalahannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com