webnovel

Ragu

"Aku ragu pada Mas Bara. Mungkin benar jika ia merasa trauma atas kejadian di masa mudanya. Tapi, secara kenormalan yang seharusnya terjadi, setidaknya ia masih mempunyai keinginan dan greget mengenai masalah nafkah batin. Kecuali Allah SWT sudah mencabut hawa nafsunya," lirih Amartha masih mengomel dalam sela-sela tangisnya.

Begitulah seorang perempuan. Meski ia berkata tak apa di depan, tetap saja perasaannya tidak bisa berbohong. Ia akan tetap terluka dan meluapkan itu semua demi membuat jiwanya mengalami kewarasan.

Cukup lama Amartha berdiri di depan cermin kamar mandi hingga tak terasa kakinya mulai terasa pegal dan kesemutan.

"Ah, sudahlah. Aku tak perlu memikirkannya. Semoga saja Mas Bara bisa berubah dan lebih greget. Jujur, aku lebih suka dengan pria yang agak agresif dan melakukan hal-hal yang bisa membuat hatiku menari kegirangan," gumam Amartha sembari mengusap air matanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com