Mungkin karena ingatan itu terlalu menyakitkan dan menyiksa, napas Leonhart melambat, dan melanjutkan. "Aku selalu ingat adegan dia meninggalkanku. Tiba-tiba di hadapanku, dia memeluk lengan pria lain dan berdiri di depanku dan berkata padaku bahwa dia akan menikah dengan orang tersebut.
Adegan itu selalu menjadi duri di hatiku. Aku merasa telah dikhianati, dan aku membenci ibumu dalam semalam. Tetapi di situlah kebodohanku, aku tidak menyadarinya bahwa pria yang dia peluk itu adalah sepupunya. Aku baru mengetahuinya ketika ibumu telah meninggal."
Ingatan yang begitu dalam membuat hati Leonhart terkikis sedikit demi sedikit, membiarkan rasa sakit itu mengikis dan menyiksanya.
"Bagaimana ayah tahu berita kematiannya?"
Saat ini, suasana hati Leonard sulit untuk ditenangkan, dia bertanya dengan suara yang dalam, matanya tertuju pada batu nisan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com