Ketika Lilia dan Mellisa tiba, pada jam 16.40, seluruh aula perjamuan taman penuh sesak dengan orang. Acara perjamuan ini sangat meriah.
Keduanya baru saja muncul dan tiga sosok familier berjalan perlahan dari bar yang ada di pinggir taman.
"Lilia, Mellisa!"
Claire dan suaminya berjalan menghampiri mereka, dan di samping mereka, ada juga ekspresi dingin Mike yang acuh tak acuh.
Di bawah lampu kristal yang menyilaukan di ruang perjamuan, mata lelaki ini tertuju pada tubuh Mellisa tanpa sedikit pun berkedip.
Hanya dalam beberapa detik yang singkat, langkahnya berubah dari lambat menjadi cepat. Dia tidak sabar mendengar suara yang sudah lama dia dambakan, dia akhirnya sampai dan berdiri di depannya.
Di mana ada Mellisa, Mike tidak peduli lagi dengan siapa pun.
Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi matanya terkunci dalam dalam bayangannya. Penampilan perempuan ini masih sama dalam ingatannya, keakraban terukir di tulangnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com