Lilia dan Jean berjalan dalam keheningan. Pria itu memegang tangan Lilia erat-erat dan sesekali membantunya agar tidak terpeleset di bagian yang licin. Kehati-hatian Jean menyelamatkan Lilia dari momen memalukan seperti jatuh terpeleset, namun itu juga membuat kecepatan berjalan mereka lebih lambat dari biasanya.
Papan nama yang terpasang di gerbang desa itu terlihat usang dimakan waktu. Tulisan 'Desa Arum' di papan itu nyaris tak terbaca lagi setelah diterpa hujan dan sinar matahari selama bertahun-tahun. Lilia memandang ke sekeliling desa itu, yang semakin lama makin terlihat tak terurus.
Saat Jean menuntunnya ke salah satu rumah kayu di sebelah timur desa itu, Lilia akhirnya angkat bicara. "Jean, apakah pembangunan di sini belum dimulai?" Tanyanya penasaran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com