Malam itu, setelah Harold mengetahui bahwa Jean telah tiba di kota kecil itu, manajer Lilia itu segera pergi dari sana. Harold pergi dengan begitu terburu-buru, seolah dia terusir dari kota kecil itu.
Di dalam mobil yang menuju ke stasiun kereta, Harold menghela nafas. Dia tidak paham dengan pola pikir putra keempat Keluarga Widjaya yang menjadi suami Lilia itu. Jean sama sekali tidak terlihat seperti orang yang romantis. Bahkan dalam pandangan orang lain, pria itu begitu angkuh hingga dapat dikatakan acuh tak acuh.
Namun jika berurusan dengan Lilia, sikap pria itu berubah seratus delapan puluh derajat. Jean mengikuti Lilia ke mana pun istrinya itu pergi, nyaris seperti anak itik yang takut kehilangan induknya. Sikapnya pun begitu lembut dan penuh cinta, hingga membuat Harold bergidik saat mengingatnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com