webnovel

Istri Kejam Sang CEO

(+21 Mature Content) Renessa akhirnya kembali ke rumahnya setelah sebelas tahun hanya untuk menemukan bahwa beberapa hal telah berubah. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muda yang terlihat membencinya setengah mati. Adik tirinya yang terlihat bagaikan malaikat menempati kamarnya dan dengan sukses merebut posisi Renessa sebagai anak terbaik di hati ayahnya. Tidak, ia tidak pernah menjadi anak terbaik di hati ayahnya. Ayahnya tidak pernah menginginkannya dan membencinya. Bahkan kebencian pria itu pada Renessa terkadang membuat Renessa mempertanyakan identitasnya yang sebenarnya. NAmun di balik itu semua alasan kepulangan Renessa adalah untuk mengetahui keberadaan makam ibunya yang hanya diketahui ayahnya. Ayannya sepertinya sudah mempersiapkan segalanya untuk mendepaknya dan kenangan almarhum ibunya keluar dari rumah itu. Namun bukan Renessa Jika ia tidak pulang dengan amunisi di tangannya. Ia memiliki hak penuh atas seluruh kekayaan ibunya yang membuat keberadaannya bagaikan noda membandel di tengah keharmonisan keluarga ayahnya.

xandrinha · Urbano
Classificações insuficientes
30 Chs

Ingatan Masa Lalu

Mereka berniat untuk menikah dua bulan lagi. Mereka memang tidak memiliki uang, namun keluarga Laura tetap menerimanya dan mengatakan akan membantu membiayai pernikahan sederhana keduanya dan bersedia membantu keduanya nanti.

"Saya hamil, mas," Bisikan pelan gadis itu bagaikan petir di siang bolong di telinga Rudi. Wajah Rudi berubah pucat dan tubuhnya seolah disiram air dingin. Ia mencoba menenangkan dirinya dan menatap gadis bayaran di hadapannya dengan tatapan menyalang. Ia kemudian menarik gadis itu keluar dari gedung perusahaan menuju tempat yang cukup sepi dan tersembunyi.

"Apa maksudmu?" Rudi bertanya dengan frustrasi.

"Saya hamil anak mas," perempuan itu mencicit pelan.

"Apa hubungannya denganku, bukankah kau juga tidur dangan banyak pria lain setelahnya?" Rudi meradang, ia mentap wanita di hadapannya dengan sengit. Ia memandang tubuh gadis di hadapannya dengan curiga. Wanita itu tidak terlihat berbeda dan dari pakaian longar yang sedang dikenakannya, ia tidak bisa menebak kebenaran perkataannya.

"Saya tidak pernah melakukan itu dengan pria lain. Saya hanya tidur bersama mas malam itu," wanita itu menjawab dengan takut.

Rudi bergerak maju dan mendesak Claudia hingga ke tembok. Wanita itu terlihat ketakutan ketika tanggannya dengan kasar meraba perut wanita itu. Tubuhnya membeku ketika merasakan ada tonjolan di sana dan dengan cepat menarik kembali tangannya.

"Lalu apa maumu sekarang! Kau butuh berapa banyak?" Rudi bertanya dengan geram. Ia sadar ia tidak menggunakan kondom atau pengaman apa pun malam itu. Ia tidak berniat melampiaskan napsunya ketika ia berkunjung ke sana. Yang ia tahu biasanya wanita dengan pekerjaan menjual tubuhnya akan menggunakan pengaman ataupun mengonsumsi pil kb. Mereka pasti akan berusaha menjaga tubuh mereka yang merupakan aset utama mereka. Ia tidak tahu ia akan dijebak seperti ini.

"Apa?" wanita itu mendongkak menatap wajah Rudi dengan binggung.

"Kau butuh uang untuk menggugurkan kandunganmu, kan? Aku tidak mau memiliki anak dari pelacur sialan sepertimu!" Rudi tidak bisa berpikir jernih dan terang-terangan menghujat perempuan di hadapannya. Ia benci melihat wajah sok polos yang ditampilkan wanita itu. Ia tidak akan termakan omong kosong ini. Ia harus menyingkirkan gadis ini secepatnya sebelum Laura mengetaui keberadaannya.

"S-saya,,,, tidak…"

"Berhenti berpura-pura! Katakan saja berapa yang kau mau!" Rudi membentak marah. Ia membutuhkan banyak uang untuk pernikahannya dan selalu berusaha untuk berhemat, namun kemunculan wanita ini benar-benar menghancurkan seluruh rencana keuangannya. Ia berharap wanita ini tidak akan meminta terlalu banyak.

"Cepat katakan, sialan!" Rudi kembali membentak namun gadis di depannya hanya terisak pelan.

Pada akhirnya Rudi meninggalkan kartu namanya pada wanita itu dan mengatakan bahwa wanita itu bisa mengirimkan nominal yang diinginkannya dan nomor rekening ke mana uang itu akan ditransfer. Wanita itu hanya menangis dan tidak mengatakan sepatah katapun, membuat Rudi semakin berang.

Rudi tidak tenang beberapa hari setelahnya, namun setelah merasa bahwa gadis itu sudah tidak lagi muncul di kantornya, Rudi merasa sedikit lega.

Sayangnya, Laura menghubunginya beberapa hari kemudian. mengatakan padanya bahwa polisi mendatangi kontrakan kecil mereka dan akan menahannya dengan tuduhan pemerkosaan.

Tubuh Rudi membeku. Pikirannya hanya dipenuhi dengan wajah polos PSK yang pernah menghabiskan malam dengannya.

"Perempuan sialan itu! beraninya dia melakukan ini," Rudi mengumpat dan dengan cepat bergegas pulang walaupun saat itu masih belum jam pulang kantor.

Rudi langsung dibawa untuk pemeriksaan saat itu juga. Di kantor polisi, Rudi mengetahui bahwa orang yang melaporkannya adalah ayah dari gadis itu dan yang lebih mengejutkannya wanita itu adalah Claudia Santoso, putri dari pemilik perusahaan Horizon dan juga merupakan putri dari Herman Pratama. Ia tidak bisa mempecayai pendengarannya ketika polisi menjelaskan semua hal itu padanya.

Ia merasa malu ketika mengingat tindakannya yang menuduh wanita itu menjebaknya demi uang. Ia yakin uang bulanan yang dihabiskan putri konglomerat bisnis ini lebih banyak dari seluruh tabungannya. Perusahaan perhotelan keluarga itu sudah menjamur di mana-mana bahkan hingga ke kota-kota pariwisata kecil membuat banyak orang berspekulasi bahwa kekayaan keluarga itu tidak akan pernah habis.

Kaki Rudi terasa lemah ketika ia akhirnya mulai menceritakan kejadian malam itu yang terasa samar. Sang petugas terlihat tidak mempercayai pengakuannya membuat Rudi yakin bahwa Herman Pratama mungkin sudah menyuap beberapa petugas kepolisian ini untuk menjebaknya.

Rudi terus mengelak apa yang dituduhkan padanya hingga seorang petugas akhirnya memperlihatkan padanya sebuah video rekaman CCTV.

Wajah Rudi kembali memucat ketika pernyataannya berbeda dengan apa yang ditujukan di dalam rekaman kamera CCTV. Video itu juga sangat jelas dan tidak ada sedikitpun bekas editan atau semacamnya.

Petugas itu kemudian mengatakan mereka juga memiliki beberapa saksi dan pernyataan dari para saksi itu benar-benar memberatkannya.

Rudi benar benar binggung dengan apa yang terjadi. Kenyataan yanag ditunjukan di dalam video rekaman CCTV di bar dan apa yang diingatnya benar-benar berbeda. Dari video tersebut, ia dapat melihat bahwa ia dan wanita yang dituduhnya sebagai seorang PSK itu benar-benar mabuk.

Namun tidak seperti si wanita yang hampir pingsan, ia masib bisa tertawa dan tangannya dengan aktif mengerayangi tubuh wanita.

Beberapa orang terlihat akan menyelamatkan wanita itu namun Rudi sepertinya berhasil meyakinkan mereka bahwa wanita itu bersamanya. Wanita itu bahkan tidak dapat berjalan dengan baik dan harus dipapah Rudi ketika mereka akhirnya berjalan meninggalkan bar.

Rudi masih tidak percaya dengan kenyataan yang disodorkan di hadapannya. Semua yang menurutnya adalah kenyataan ternyata hanyalah ilusi belaka. Ia ingat wanita itu yang menuntunnya dan menggodanya, namun dalam rekaman CCTV, wanita itu benar-benar tidak berdaya saat Rudi mendekati dan mencumbunya bahkan memapahnya keluar dari bar.

Dalam keterangan saksi yang kemudian diketahui Rudi sebagai bartender yang melayani mereka saat itu, Rudilah yang mendekati dan menggoda sang wanita yang sedang mabuk berat itu, mencumbunya, dan mencoba mengantar wanita itu pulang.

Sang bartender mencoba menyelamatkan wanita itu namun Rudi bersikeras bahwa wanita itu adalah kenalannya dan mereka sudah membuat janji sebelumnya. Pada akhirnya mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka tidak tahu kebenarannya. Mereka hanya berharap bahwa apa yang dikatakan Rudi memang kenyataannya.

Rudi harus mengakui bahwa terkadang kenyataan ketika ia mabuk dan kebenaran yang dihidangkan di hadapannya sesungguhnya sangatlah berbeda. Ialah pria bejat yang mendekati gadis itu, bahkan memperkosanya.

Pada akhirnya Rudi menikahi Claudia satu bulan kemudian. Pernikahan itu diurus dengan sangat cepat mengingat usia kehamilan Claudia yang sudah menginjak bulan ke lima. Herman juga membayar dan mengurus semua masalah kepolisian agar berita itu tidak tersebar.

Sebenarnya banyak wartawan yang tertarik membahas berita tentang kehamilan dan pernikahan Claudia yang tiba-tiba terkuak namun Herman dengan cepat menggerahkan seluruh koneksinya dan menutup mulut semua orang.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Like it ? Add to library!

xandrinhacreators' thoughts