"Kenapa kau masih di sini?"
Suara serak pria itu membuat Mika menggeram, rasanya ingin sekali memberi satu atau dua pukulan di wajahnya seperti yang Ando lakukan beberapa jam lalu.
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau masih di sini? Di rumah kekasihku?" ucap Mika, tatapannya sama sekali tidak meninggalkan Deval.
Ya, pria psikopat ini harus diawasi dengan ketat!
Deval mendengkus, "Wah, kau terlihat lebih sombong dan banyak bicara ya sekarang."
"Ya, berkat Inggrid." jawab Mika seraya menyeringai.
Deval memutar bola matanya sebal. "Kau mau minum?"
"Aku bisa mengambilnya sendiri kalau aku mau."
"Fine." jawab Deval tidak acuh. "Then ... you wanna beating me?"
"For sure."
Deval terkekeh, "Then do it!"
Mika mendengkus, dia beranjak dari posisinya kemudian melangkah ke arah Deval dengan sebuah pukulan keras. "This is for her tears!" kemudian di susul dengan pukulan lainnya. "And this is for her heartbreak."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com