webnovel

I Love You Prince

Bagaimana rasanya menjadi seorang putri, menikah dengan pangeran impian? Ternyata...kenyataan tak seindah buku cerita. Life isn't a fairytale. Itulah yang dirasakan Alesha, gadis 18 tahun yang polos suatu saat bertemu dengan pangeran idamannya, Pangeran George, putra Raja William. Seorang pangeran tulen dari Inggris. Keduanya jatuh cinta seiring berjalannya waktu akan tetapi... Sang pangeran sudah bertunangan? Tunangannya benci Alesha! Tak cukup sampai disitu, ibunda George juga tak menyukainya! Meski banyak tentangan dan godaan, keduanya berhasil menikah dan hidup bahagia...tidak untuk selamanya Lolita, sahabat dekat George yang miskin suatu hari muncul dan menyita semua waktu George Pernikahan kedua sejoli semakin diambang kehancuran. Akankah keduanya berhasil mempertahankan pernikahan mereka atau justru...kandas begitu saja? Apakah alasan dibalik perhatian George pada Lolita dan dapatkah Alesha menerima kenyataan ini? Jalan menuju kebahagiaan kekal seperti di dongeng"...ternyata penuh duri. Still, I Love You Prince... ****** Warning 21++ Diharapkan kebijakannya dalam memilah novel yang sesuai. Cerita ini berisi adegan dewasa jadi sangat dilarang bagi yang belum pantas. Nafasnya memburu, jantungnya berdetak kencang, badannya gemetar, keringat dinginnya mulai bercucuran melihat sosok tinggi yang ada didepannya. Dia tidak percaya pada penglihatannya, sosok itu pun semakin mendekat kearahnya dan dengan gerakan yang sangat cepat tapi lembut sosok itu menekankan badannya ke tubuhnya yang masih membeku shock itu. Sosok itu kemudian meraih kedua tangannya dan memposisikannya keatas kepala. Dengan tatapan penuh gairah yang sudah tak tertahan lagi dia melumat bibir ranum seksinya seakan tidak ada lagi hari esok.... fb #Asya ardenia.

syafiuni · Geral
Classificações insuficientes
331 Chs

Biarkan aku menggantikan posisinya

Meena mendengus kesal.

"Kalau kau tidak mau menjawab pertanyaanku sekarang juga aku akan menelepon ayah dan ibumu". Ancamnyanya sambil mulai mencari nomor orang tua Vivian untuk segera menghubunginya, Tapi gadis itu malah tersenyum lucu.

"Telepon saja, lagi pula mereka tahu kalau aku di sini." Ucapnya santai. Meena lalu menatap Vivian dengan penuh selidik. Dia menyipitkan matanya.

"Kau beralasan agar bisa datang ke London? terus apa kau yang membawaku kesini semalam?" tanyanya lagi.

"Ishh...kau seperti penyidik saja, ayo sini minum teh dulu. Baru aku ceritakan". Jawab Vivian sambil menyodorkan teh kearah Meena. Pemuda itu hanya mendesah dan menerima teh itu. Dia lalu duduk di sofa dan mulai meminum tehnya.

"Sekarang ceritakan, kenapa kau bisa datang kesini".

"iya..iya, aku akan bercerita. Jadi begini, aku kesini itu untuk menyusulmu."

"Apa...?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com