---
"Vin, jangan salahin aku yah, aku gak kuat!"
Ujar Bryant sambil langsung mendekatkan wajahnya ke arahku.
Aku yang melihat hal itu hanya bisa diam, dan ternyata ucapan yang dia maksud adalah untuk apa yang dia lakukan sekarang.
Bryant nyium bibir gue anjir.
Aku mematung seketika pada saat Bryant tiba-tiba mencium bibirku dengan lembut. Dia memejamkan matanya, aku bisa melihat nya karena aku sekarang melotot melihatnya di depan wajahku pas.
Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan, Bryant mencium ku sudah hampir limat detik, astaga dan aku masih terdiam akan hal itu.
Bryant mencium bibirku dengan lembut, hanga mencium bibirku. Hanya sebatas menempelkan bibirnya dengan bibirku.
Astaga jantung gue mau copot njir.
Sepuluh detik.
Dan akhirnya dia melepaskan ciumannya, sembari membuka matanya dengan perlahan dan melihatku.
Aku yang masih terkejut itu masih diam dan melotot melihat Bryant.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com