Jebran mengeluarkan sesuatu dari balik pintu, mataku seakan lurus memperhatikan seluruh gerakannya hingga tangannya mengenggam sangat kuat dari sebuah papan.
"Apa yang kau bawa?" tanyaku penasaran.
"Hemm, sesuatu," sahutnya singkat.
"Aduh, kepalaku jadi pusing," keluh ibuku beranjak dari posisi duduknya.
Aku yang melihat kondisi ibu yang kurang baik, segera memeriksa kotak yang ada di dekat dapurku, "Aku punya obatnya," sebutku.
Aku meraih beberapa obat tablet dari dalam lemari kesehatanku yang ada di dapur kecil sembari menuangkan air hangat untuk ibuku. Aku bergegas menuju ruang kamar, untuk memberikan obat kepada ibu yang sudah mulai merasa kurang sehat.
Ibuku yang duduk dengan jaket tebalnya kini mulai memasuki selimut, "Ini minumlah! Ibu terlalu terkejut dengan cuaca dingin, ini lumrah terjadi pada siapa saja, nanti akan terbiasa jika sudah masuk beberapa hari," sebutku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com