Bukan mata berbinar maupun berkaca-kacanya pandanganku ke depan wajah pria Jepang yang baru saja kukenal. Namun, sempat menaruh kecurigaan sekaligus perasaan cemas ketika berpapasan dengan dirinya.
Kenapa tidak? Dia mengatakan yang menghipnotisku menjadi salah tingkah.
Yang katanya, "Aku ingin memiliki pacar seperti dirimu," ungkap Daichi.
Lantas, apa yang harus ku jawab? Aku bahkan tidak menyukainya, apalagi kami baru saja kenal. Tanganku segera turun bersamaan merunduk dengan cemberut.
Aku tahu, mungkin dia hanya bercanda. Namun, tiba-tiba dia merunduk sepi lagi pilu.
Ada apa dengannya?
"Pacarku baru saja meninggal, dan itu waktu dimana kami akan segera menikah, tapi dia lebih dulu mengucapkan selamat tinggal kepadaku."
Dengan nada rendah penuh dengan penyesalan. Aku mencoba membaca sedikit raut dari wajahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com