webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · Urbano
Classificações insuficientes
291 Chs

bab 103

Selamat membaca…

.

.

"Kira kira isinya apa ya?" tanya Aletta mengangkat tinggi tinggi paperbag makanan yang di berikan oleh pelayan tadi, saat di caffe sebelum mereka pulang.

Sebuah papaer bag polos berwarna coklat dengan satu satunya menjadi corak pada kertas itu adalah logo caffe berbentuk bulat dari stiker dan tulisan.

Untuk nyonya Aksara, semoga panjang umur.

"buka sekarang Ah!" kata Aletta tiba tiba setelah lama menimang nimang paperbag makan itu di udara, namun di detik itu juga, kegiatan Aletta terhenti karena sebuah tangan.

"jangan, ingat, jadi orang harus amanah!" kata Aksa mengingatkan Aletta dengan tangan mengambil alih kantung itu dari tangan Aletta, lalu menaruhnya pada dasboard belakang setir.

Aletta tidak memprotes apapun, ia memilih menikmati semilir angin malam lewat tangannya yang terulur keluar jendela, dengan mata terpejam, dan telinga di sumbati earphone, Aletta mengumam sendiri menyanyikan lagu yang begitu popular pada saat itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com