"Perfek? Bagaimana tuh maksudnya?" tanya Arfan.
"Iya, perfect. Intinya segala sesuatu harus sesuai dengan apa yang dia inginkan."
"Oh! Kapan kamu jadwal bimbingan?" tanya Arfan.
"Besok pagi," jawab Hayati.
Begitu banyak hal yang mereka bicarakan tentang skripsi mereka masing-masing, mereka juga membicarakan dosen pembimbing mereka juga. Ternyata mau kuliah dimana pun sama, sama-sama akan mendapatkan kesulitan. Hal itu yang membuat para mahasiswa dan mahasiswi teruji mentalnya dengan baik. Tidak terasa lima jam Arfan ada di rumah Hayati, dia pun pamit untuk pulang.
"Kenapa mau pulang, Arfan? Baru saja kamu di sini, masak sudah mau pulang," tanya Hana.
"Iya, Tante. Ibu takutnya nyariin," jawab Arfan.
"Ya sudah, kalau begitu ini bawa dan kasihkan kepada Ibu mu," ucap Hana sembari memberikan makanan.
"Tidak usah repot-repot, Tante."
"Sudah, terima saja. Tidak baik menolak rizki," ucap Hana mendesak. Arfan pun menerimanya dan segera pamit pulang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com