“Maaf sudah merepotkanmu, Krish.” Ujar Grisse memecah kesunyian di antara mereka berdua. Grisse merasa perlu meminta maaf karena gadis itu benar-benar tidak enak hati pada Krish. Krish membuktikan ucapannya dengan tetiba muncul di lokasi ekskavasi untuk menjemputnya. Itu artinya Krish lebih mendahulukan dirinya daripada bergabung bersama anggota keluarga lainnya untuk merayakan pernikahan Aditi, kakaknya.
“Hm?” Dehaman bernada tanya Krish mengisyaratkan bahwa laki-laki itu tidak mengerti dengan apa yang baru saja ia dengar.
“Kau seharusnya tidak perlu menjemputku. Pernikahan Aditi lebih penting.” Grisse bicara dengan tetap mempertahankan pandangannya lurus ke depan. Gadis itu tidak siap jika harus beradu pandang dengan Krish walaupun hanya sekejap.
“Aku sudah lebih dulu berjanji padamu kemarin. Kau lupa?” Tanya Krish sambil melihat Grisse melalui ekor matanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com