Matahari pagi yang mengusik pandangan mata sang wanita cantik, dia merenggangkan sedikit tubuhnya yang terasa seperti terhantam banyak batu. Matanya yang indah sudah benar-benar Terbuka lebar, otaknya mulai memproses semua kejadian demi kejadian yang telah terlewati semalam. Dia dan suaminya kembali akur.
Bibir Ara melengkung ke atas, ketika dia sadar bahwa dia dan suaminya sudah melakukan penyatuan lagi, Akhirnya setelah beberapa hari bertengkar mereka bisa berbaikan. Ara masih merasakan pelukan hangat dari seorang pria tampan dengan tubuh sempurna, lihat saja saat ini belum membiarkan istrinya itu bergerak bebas, tubuh polos mereka hanya di tutupi dengan selimut tebal saja.
Ara mengelus pelan tangan suaminya yang saat ini berada di perutnya yang rata. Matanya masih memandangi ke langit-langit kamar, dia tidak menyangka bahwa dunia masih bisa terlihat indah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com